Rabu, Juni 18, 2025

Jogja-Gyeongsangbuk-do, 20 Tahun Kemitraan Sister Province

Share

PanenTalks, Yogyakarta – Kemitraan Sister Province antara Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Gyeongsangbuk-do, Korea Selatan memasuki usia ke-20 tahun.

Kemitraan ini tidak hanya merayakan perjalanan panjang kerja sama, tetapi juga memperkuat implementasi program pemberdayaan desa Saemaul Undong.

Program yang dalam bahasa Indonesia adalah Gerakan Desa Baru ini merupakan inisiatif pembangunan desa yang lahir di Korea Selatan.

Fokus utama gerakan itu meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan melalui pembangunan infrastruktur, peningkatan pendapatan, dan pemberdayaan masyarakat secara menyeluruh.

Gerakan Komunitas Baru

Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X menyebut program yang juga dikenal sebagai Gerakan Komunitas Baru atau Gerakan Saemaul berjalan atas kerja sama antara DIY dan Gyeongsangbuk-do sejak 2015. Ini sesuai visi misi Gubernur DIY, khususnya dalam reformasi kalurahan dan pengembangan Kawasan Selatan.

Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X. (dok:instagram/humasjogja)

Program dari Saemaul Foundation dan Yayasan Globalisasi Saemaul Indonesia (YGSI) ini telah membantu masyarakat desa di DIY untuk lebih berdaya secara ekonomi.

“Apresiasi atas program ini telah ditunjukkan dengan pemberian sertifikat penghargaan kepada Direktur Kantor Perwakilan Indonesia Saemaul Foundation (SF) pada Juli 2022,” kata Sri Paduka Paku Alam di Bangsal Kepatihan Yogyakarta saat Gala Dinner Kunjungan Wakil Gubernur Gyeongsangbuk-do ke DIY, Sabtu 3 Mei 2025 malam.

“Kami berharap semoga kerja sama antara DIY dan Gyengsangbuk-do akan semakin erat. Kerja sama ini tidak hanya di tataran pemerintah, tetapi juga di tingkatan masyarakat (people-to-people),” ujarnya.

Gyeongsangbuk-do Merasa Terhormat

Wakil Gubernur Gyeongsangbuk-do, Yang Kum-Hee mengatakan, dirinya bersama rombongan merasa terhormat mendapat undangan jamuan makan malam memperingati 20 tahun kerja sama antara DIY dan Gyeongsangbuk-do ini.

Mengingatkan sejarah kerja sama kedua daerah ini, Yang Kum-Hee mengatakan awal mula kerja sama terjadi pada 24 Februari 2005.

Wakil Gubernur Gyeongsangbuk-do, Republik Korea Selatan, Yang Kum-Hee. (dok:instagram/humasjogja)

“Saat itu, kerja sama Gyeongsangbuk-do dan DIY secara resmi menjalin hubungan kerja sama. Dan kini 20 tahun telah berlalu sejak hubungan persahabatan dimulai,” tutur Yang.

“Hari ini kita bersama mengingat perjalanan kerja sama tersebut, untuk semakin membuka lembaran hidup demi masa depan yang lebih baik,” ujarnya.

Gyeongsangbuk-do adalah pusat pertanian di Korea Selatan, sekaligus tempat berdirinya warisan budaya dunia Gua Seokguram dan Kuil Bulguksa.

Dengan keindahan alam dan kekayaan budaya, serta sebagai tempat tumbuhnya program Saemaul Undong, Gyeongsangbuk-do terus berkembang menjadi daerah penggerak kemajuan Korea Selatan.

“Gyeongsangbuk-do memadukan tradisi dan juga teknologi untuk bisa bergerak ke masa depan yang lebih baik. Begitu juga dengan DIY yang merupakan salah satu daerah yang kaya akan sejarah dan juga budaya di Indonesia,” kata dia.

“Sama seperti Gyeongsangbuk-do, DIY yang memiliki keindahan alam yang sangat indah dan kekayaan budaya tentu akan menjadi salah satu daerah penting untuk membawa Indonesia menuju ke ekonomi yang lebih baik,” ujar Yang Kum-Hee. (*)

Editor: Rahmat

Read more

Local News