PanenTalks, Gunungkidul – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul kembali melaksanakan kegiatan Jumat Bersih kali ini menyasar kawasan di Pantai Drini, Kapanewon Tanjungsari.
Fokus fokus utama Jumat Bersih pada pembersihan aliran sungai yang melintasi kawasan wisata pantai tersebut, Jumat (23/5).
300 lebih personel perangkat daerah, TNI, dan Polri membersihkan area sungai Pantai Drini yang kondisinya cukup memprihatinkan.

Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, meninjau langsung titik-titik rawan tumpukan sampah di bawah jembatan dan sekitarnya.
“Hari ini kami fokus membersihkan aliran sungai di Pantai Drini, kami temukan di spot yang kumuh, tumpukan sampah berupa batang pohon, ranting, serta keberadaan bangunan liar yang menyempitkan akses sungai dan mengganggu keindahan pantai,” terang Bupati Endah.
Endah menekankan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan secara berkelanjutan. Ia mencontohkan keberhasilan penanganan di sungai Kepek, yang kini rutin dipantau dan dibersihkan oleh warga bersama Dinas Lingkungan Hidup.
“Kalau sungai ini tidak dirawat, air hujan akan membawa botol, ranting, dan limbah lain langsung ke pantai, bisa mengganggu kunjungan wisata dan berdampak pada pendapatan pedagang,” jelasnya.
Endah juga menyoroti soal pentingnya penataan bangunan di kawasan pantai. Pemkab Gunungkidul akan segera menertibkan bangunan liar yang tidak sesuai izin, termasuk memindahkan pedagang ke kios resmi yang telah disiapkan pemerintah daerah sebagai tindak lanjut instruksi Sri Sultan Hamengku Buwono X terkait pengelolaan tanah Sultan Ground.
“Kami mendapatkan amanat yang penting dari Ngarso Dalem untuk menata kawasan wisata atau sebagai pilot projek untuk menata satu kawasan pantai sebagai percontohan. Akan dilakukan identifikasi dan mentertibkan secara bertahap termasuk para pedagangnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gunungkidul, Antonius Hary Sukmono, menyampaikan Pantai Drini dipilih karena menjadi salah satu titik strategis yang memiliki kombinasi kawasan wisata, aktivitas pelelangan ikan, dan sungai permukaan yang belum tertangani maksimal.
DLH akan mengedukasi masyarakat dan pedagang sekitar agar lebih sadar akan pengolahan limbah. Saat ini, masih ditemukan limbah kios yang langsung dibuang ke sungai tanpa pengolahan.
” Ke depan, kami ajak masyarakat pelaku wisata dan pedagang untuk menerapkan pengelolaan limbah yang berwawasan lingkungan,” tegas Hary.
Kegiatan Jumat Bersih ini menjadi bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga lingkungan serta mewujudkan kawasan wisata yang bersih, tertib, dan berkelanjutan di Kabupaten Gunungkidul. (*)
Editor: Rahmat