Sabtu, November 15, 2025

Kain Gringsing Bali Menjadi Bintang di Pameran Jakarta

Share

PanenTalks, Denpasar – Warisan adi luhung tekstil Indonesia, kain tenun Gringsing, akan menjadi koleksi sorotan utama dalam Pameran ‘Nusawastra Silang Budaya’ yang digelar di Cikini 82, Menteng, Jakarta, pada 11–17 Oktober 2025.

Kain sakral berasal dari Desa Tenganan Pegringsingan, Karangasem, Bali, ini dikenal sebagai satu-satunya wastra di Nusantara yang ditenun menggunakan teknik ikat ganda (double ikat).

Teknik menenun yang rumit dan langka ini, yang hanya ditemukan di Indonesia, Jepang (kain Kurume), dan India (kain Patola), menjadikan Gringsing sebuah mahakarya budaya.

Kolektor wastra Nusantara, Quoriena Ginting, menjelaskan, ciri khas Gringsing adalah motif ganda yang terjalin sempurna dan menghasilkan pola simetri.

Quoriena bahkan memiliki koleksi 50 kain ikat ganda Gringsing dengan beragam motif seperti sayang kebo, yuda, lubeng, dan gegonggangan.Lebih dari Sekadar Kain: Simbol Tolak Bala dan SejarahKain Gringsing bukan hanya keindahan teknik, melainkan simbol budaya dan spiritualitas.

Namanya berasal dari kata gring (sakit) dan sing (tidak), yang secara harfiah berarti ‘tidak sakit’ atau penolak bala. Masyarakat Tenganan Pegringsingan, tempat Gringsing diproduksi secara tradisional, menganggapnya sakral dan hingga kini menggunakannya dalam berbagai upacara adat, mulai dari ritual keagamaan, upacara potong gigi, hingga pernikahan.

Quoriena Ginting menyebutkan, kain yang diyakini lahir dari rasa kagum Dewa Indra pada langit malam ini bahkan tercatat dalam karya sastra klasik “Kakawin Nagarakretagama” karya Empu Prapañca, menunjukkan usianya yang sudah ratusan tahun.

Merayakan Wastra Nusantara Melalui Pameran dan LokakaryaPameran ‘Nusawastra Silang Budaya’ yang bertema ‘Rangkaian Bunga dan Budaya pada Wastra Nusantara’ diselenggarakan dalam rangka merayakan Hari Batik Nasional dan menampilkan sekitar 50 wastra pilihan dari seluruh Nusantara.

Quoriena Ginting berharap pameran ini, yang juga menampilkan wastra lain seperti songket dan cepuk dari Bali, dapat membuka dialog baru tentang bagaimana tradisi tekstil dapat terus hidup dan relevan di era modern.

Pembukaan pameran akan diadakan pada Sabtu, 11 Oktober 2025, yang dirangkai dengan diskusi budaya bersama Quoriena Ginting, Siti Maimona, dan Dudung Alie Syahbana.

Keesokan harinya, pengunjung juga dapat mengikuti Workshop Batik Kontemporer yang dipandu oleh Siti Maimona dan Dudung Alie Syahbana, memberi kesempatan untuk memahami proses kreatif membatik.Pameran ‘Nusawastra Silang Budaya’Tanggal: 11–17 Oktober 2025Lokasi: Cikini 82, Menteng, Jakarta. (*)

Read more

Local News