Kamis, Oktober 23, 2025

Kamboja Pererat Kerja Sama dengan Jateng Sektor Pertanian

Share

PanenTalks, Semarang – Kerajaan Kamboja mempererat hubungan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di bidang pendidikan hingga pertanian.

Menteri Senior Urusan Islam Kerajaan Kamboja, Datuk Othsman Hassan mengungkapkan, kerja sama ini penting mempererat hubungan antara komunitas Muslim dan Melayu di Asia Tenggara.

“Kegiatan seperti ini sudah sering kami lakukan, dan kami ingin memperkuat kerja sama di antara negara-negara Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI), termasuk Indonesia, Malaysia, dan Kamboja,” lanjutnya.

Pertemuan tersebut menjadi kelanjutan dari kunjungan delegasi DMDI pusat terjadi pada Juni 2025.

Perbincangan mengerucut pada peluang sinergi lebih konkret antara Kamboja dan Jawa Tengah, khususnya dalam pengembangan pendidikan Islam, industri halal dan pengolahan pangan.

Kamboja, kata dia, memiliki banyak potensi bahan baku untuk produk halal bisa berkembang bersama Indonesia.

“Di Kamboja, ada banyak bahan-bahan mentah untuk industri halal. Tapi dari segi tenaga kerja dan industri, upah pekerjanya masih belum tinggi,” kata dia.

Dia menerangkan, peluang besar untuk bekerja sama dalam ekspor dan pengolahan produk halal.

Ia juga berharap hubungan persaudaraan antara masyarakat Muslim Kamboja dan Indonesia semakin kuat. Hal ini melalui program ekonomi, budaya dan pendidikan Islam.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin mengatakan, saat ini sudah ada sejumlah pesantren di provinsi menjalin hubungan dengan lembaga pendidikan dari Kamboja.

Salah satunya Pondok Pesantren Isy Karima. Selain pendidikan, Taj Yasin mengatakan, kedua pihak juga sepakat untuk memperluas kolaborasi di sektor pertanian. Dalam hal ini pengolahan padi dan pengembangan produk halal.

“Di Kamboja itu melimpah padi, dan ini bisa kita kerja samakan pengolahannya dengan Jawa Tengah dan Indonesia. Dengan begitu, kita bisa saling menumbuhkan ekonomi, khususnya untuk produk-produk halal,” ujar Yasin.

Ia menegaskan, kerja sama seperti ini tak hanya memperkuat ekonomi umat, tetapi juga menjadi langkah strategis untuk mempererat hubungan antarnegara serumpun.

“Peluang-peluang seperti ini penting untuk terus dikembangkan, agar umat Islam di Asia Tenggara bisa maju bersama,” tambahnya. (*)

Read more

Local News