PanenTalks, Denpasar – Pemerintah Kota Denpasar bergerak cepat mengatasi kelangkaan gas elpiji 3 kg yang meresahkan masyarakat dengan terus melakukan pengawasan terhadap distribusi hingga operasi pasar.
Langkah proaktif dilakukan dengan meningkatkan pengawasan terhadap distribusi dan mengadakan operasi pasar gas bersubsidi di beberapa wilayah, seperti Tegal Harum, Kelurahan Ubung, Tegal Kertha, Padangsambian Kaja, dan Ubung Kaja.
Melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), rapat koordinasi juga telah digelar dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk Pertamina, Hiswana Migas, DPRD, Polresta Denpasar, dan perwakilan Disperindag Provinsi Bali.
“Pertemuan ini sengaja digelar untuk menentukan langkah-langkah dalam mengatasi kesulitan masyarakat memperoleh gas elpiji 3 kg,” ujar Kepala Disperindag Kota Denpasar, Ni Nyoman Sri Utari, di Aula Pertemuan Hiswana Migas, Jalan Kepundung belum lama ini.
Pihaknya mengajukan permintaan agar elpiji 3 kg tersedia di operasi pasar di beberapa wilayah desa/kelurahan, untuk mengatasi kesulitan masyarakat.
Sri Utari menambahkan bahwa pihaknya akan segera mengumpulkan seluruh agen dan pangkalan elpiji di Denpasar untuk menentukan langkah strategis selanjutnya.
Sales Branch Manager PT. Pertamina Patra Niaga Bali, Zico Aldilah Syahtian, mengungkapkan bahwa pihaknya mendistribusikan sebanyak 56.000 tabung per hari di Denpasar.
Pertamina juga terus memantau hingga ke level pangkalan dan menyarankan masyarakat untuk membeli di pangkalan resmi guna menghindari potensi kecurangan.
Menegaskan komitmen pengawasan, Kanit Tipiter Satreskrim Polresta Denpasar, Iptu Joko Wijayanto, menyatakan kesiapan Polresta untuk bersinergi. “Polresta Denpasar siap bersinergi dengan pihak terkait dan akan menindak tegas jika ada sinyalemen penyalahgunaan,” tegasnya.
Kerja sama lintas instansi ini diharapkan dapat memastikan ketersediaan dan distribusi elpiji 3 kg berjalan lancar, sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara optimal. (*)