PanenTalks, Denpasar – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,549 triliun untuk pembangunan sejumlah infrastruktur strategis di Bali.
Keputusan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan antara Menteri PUPR, Dody Hanggodo, dan Gubernur Bali, Wayan Koster, pada 2 September 2025 lalu.​
“Menteri PU menyetujui usulan anggaran pembangunan infrastruktur strategis di Bali dengan total Rp 1,549 triliun,” ujar Gubernur Bali Wayan Koster, Jumat 5 September 2025.
Anggaran jumbo ini akan digunakan untuk beberapa proyek vital yang bertujuan meningkatkan aksesibilitas dan mendukung sektor pariwisata Bali.
Salah satu alokasi terbesar adalah untuk kelanjutan pembangunan jalan shortcut Singaraja-Mengwitani sebesar Rp 773 miliar. Proyek ini dijadwalkan selesai dalam dua tahun, dengan rincian Rp 500 miliar di tahun 2025 dan Rp 273 miliar di tahun 2026
.​Selain itu, PUPR juga menyetujui anggaran baru sebesar Rp 776 miliar untuk sejumlah proyek lain di tahun 2026, yang meliputi:​Pembangunan gedung parkir di kawasan Pura Batur dengan biaya Rp 250 miliar untuk mengatasi kepadatan saat upacara keagamaan.
​Pembangunan underpass di Jimbaran, Badung senilai Rp 354 miliar untuk mengurai kemacetan di jalur wisata Badung Selatan.​
Pembangunan jembatan baru yang menghubungkan Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan sebesar Rp 112 miliar untuk melancarkan lalu lintas wisatawan.
​Kelanjutan pembangunan Embung Tukad Unda di Klungkung dengan anggaran Rp 60 miliar untuk memastikan pasokan air, terutama di sekitar Kawasan Pusat Kebudayaan Bali.​
Gubernur Koster menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah pusat atas persetujuan ini, yang dinilai sebagai langkah penting untuk meningkatkan daya saing Bali sebagai destinasi wisata kelas dunia dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.***