PanenTalks, Denpasar – Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) menyelenggarakan pelatihan Generasi Melek Teknologi (Gen Matic) di Gedung Tirta Gangga, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali. Pelatihan ini merupakan upaya strategis untuk mengembangkan talenta digital dan kewirausahaan berbasis teknologi di Indonesia.
Kegiatan yang terselenggara atas sinergi Direktorat Konten Digital, Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi Kemenekraf dengan BI Provinsi Bali dan platform digital Lynk.ID ini dibuka langsung oleh Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Rifeky Harsya. Turut hadir dalam pembukaan tersebut Sekretaris Ekonomi Kreatif, Dessy Ruhati, Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi, M. Neil El Hilman, serta jajaran pimpinan Kemenekraf. Dari Bank Indonesia, hadir Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Butt Linda H. Panjaitan, dan Advisor Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Indra Gunawan Sutarto.
Pelatihan Gen Matic diikuti oleh 250 peserta dari kalangan Generasi Milenial dan Generasi Z yang dikenal sebagai “digital savvy”. Dalam sambutannya, Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Butet Linda Panjaitan, menegaskan fokus Bank Indonesia terhadap generasi muda pelaku UMKM di sub-sektor ekonomi kreatif.
“Kami memberikan perhatian khusus melalui peningkatan kapasitas dan digitalisasi, termasuk pelatihan, pendampingan, dan fasilitasi akses pasar digital,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa penguatan kompetensi dan pemanfaatan teknologi digital menjadi kunci untuk mendorong pengembangan ekonomi kreatif, mengingat peran strategis generasi muda sebagai motor penggerak utama.
Bank Indonesia juga aktif mendorong penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) untuk memudahkan pembayaran transaksi dan memperluas akses pasar UMKM, guna mendukung UMKM Go Digital dan Go Global.
Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Rifeky Harsya, menyampaikan apresiasinya kepada Bank Indonesia atas sinergi dan kolaborasi dalam pengembangan ekonomi kreatif. Menurutnya, pengembangan ekonomi kreatif sangat strategis karena memiliki potensi besar dalam pembangunan ekonomi nasional yang berbasis inovasi dan pemanfaatan teknologi.
“Program Gen Matic ini bertujuan untuk mendukung generasi muda Indonesia sebagai talenta digital dalam ekosistem industri digital, bukan hanya sekadar sebagai pengguna platform digital,” jelas Teuku Rifeky.
Dia berharap program ini mampu meningkatkan nilai tambah ekonomi kreatif terhadap pertumbuhan ekonomi dan mendorong penciptaan lapangan kerja.
Kegiatan ini merupakan salah satu program prioritas Pemerintah untuk mengembangkan industri kreatif dan mendorong kemandirian bangsa melalui ekonomi digital. Bali sendiri menjadi salah satu prioritas Pemerintah dalam pengembangan ekonomi kreatif sebagaimana tertuang dalam Perpres No. 12 Tahun 2025 tentang Rencana Induk Pembangunan Nasional Jangka Menengah (RIPMN) 2025 – 2029.
Pelatihan Gen Matic menghadirkan berbagai narasumber dari Bank Indonesia, Lynk.ID, Sekolah Bisnis Online (SBO), dan NR House. Bank Indonesia menyampaikan materi terkait Digitalisasi Sistem Pembayaran dan Perlindungan Konsumen oleh Laksono Kurniadi, serta materi Keuangan Inklusif oleh Erwin Yosua Kurniawan Sihombing.
Narasumber dari NR House memaparkan strategi pemasaran produk digital dengan Meta Ads. Sesi kedua diisi oleh SBO dengan materi “Cara Menemukan Keterampilan Diri yang Cocok dengan Market Digital”, dan diakhiri dengan materi optimalisasi produk digital Lynk.ID, dilengkapi praktik optimalisasi platform digital untuk meningkatkan pemasaran.
Pelatihan Gen Matic mendapatkan respons yang sangat positif dari para peserta, terlihat dari jumlah kehadiran dan antusiasme mereka dalam mengikuti materi dari awal hingga akhir.(*)