PanenTalks, Yogyakarta – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI telah membuka seleksi penerimaan olahragawan baru untuk dua program pembinaan atlet usia muda unggulan: Sentra Latihan Olahragawan Muda Potensial (SLOMPN) dan Cibubur Youth Athlete Training Center (CYATC) tahun 2025.
Langkah ini merupakan bagian integral dari Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), menegaskan komitmen Kemenpora dalam mengembangkan dan membina potensi atlet sejak dini.
SLOMPN dan CYATC sendiri berfungsi sebagai wadah Pembinaan Sentra Nasional Olahragawan usia muda yang diharapkan mampu melahirkan talenta-talenta baru di kancah olahraga.
Program SLOMPN didedikasikan bagi atlet berusia minimal 12 hingga maksimal 15 tahun, atau setara jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), kecuali untuk cabang olahraga yang memang memerlukan spesialisasi lebih awal. Sementara itu, CYATC, yang dulunya dikenal sebagai SKO/Pusdiklat Ragunan, merupakan salah satu program unggulan Kemenpora yang telah terbukti menghasilkan atlet-atlet berkaliber.
Para olahragawan muda yang lolos seleksi akan menjalani pembinaan intensif di Cibubur Youth Elite Sport Complex (CYESC). Fasilitas ini didukung oleh prasarana dan sarana olahraga bertaraf internasional, menjanjikan lingkungan latihan yang optimal bagi pengembangan potensi atlet.
Proses seleksi akan dimulai dengan pendaftaran yang dibuka sejak 28 Mei hingga 16 Juni 2025. Setelah tahap pendaftaran, calon atlet akan menghadapi serangkaian tes meliputi Tes Fisik, Tes Keterampilan, serta Tes Kesehatan dan Psikologi.
Sejumlah cabang olahraga prioritas yang membuka penerimaan atlet baru adalah:
SLOMPN: Angkat Besi, Bulutangkis, Panjat Tebing, Pencak Silat, Renang, dan Senam.
CYATC: Angkat Besi, Bulutangkis, Panahan, Panjat Tebing, Pencak Silat, dan Sepak Bola putra.
Penting untuk diingat bahwa seleksi SLOMPN dan CYATC ini sangat memprioritaskan olahragawan yang sudah memiliki rekam jejak prestasi. Ini berarti, calon atlet diharapkan minimal pernah meraih medali perunggu pada kejuaraan tingkat provinsi dalam tiga tahun terakhir. Program ini tidak dianjurkan bagi atlet pemula, karena fokusnya adalah mengasah dan mengembangkan potensi atlet yang sudah terbukti.
Kejuaraan tingkat provinsi yang dimaksud, seperti: POPDA, PORPROV, Kejuaraan Induk Organisasi Olahraga Tingkat Provinsi, dan kejuaraan setara lainnya.
Selain itu, nlminimal nilai rata rata rapor 70 (tujuh puluh) dalam skala 100 (seratus). Adapun kelengkapan persyaratan lainnya bisa diunduh di laman resmi www.kemenpora.go.id. (*)
Editor: Rahmat