Sabtu, September 27, 2025

Kementan Fokus Olah Hasil Perkebunan

Share

PanenTalks, Jakarta-Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan komitmennya memperkuat hilirisasi perkebunan untuk meningkatkan nilai tambah produk serta kesejahteraan petani.

Lewat Direktorat Jenderal Perkebunan, program ini dijalankan melalui pendekatan Approach by Thematic (ABT), kegiatan reguler, serta refocusing program.

“Hilirisasi ini penting agar produk perkebunan tidak lagi dijual mentah, tapi diolah menjadi produk bernilai tambah yang punya dampak ekonomi lebih besar bagi petani,” tegas Plt. Dirjen Perkebunan, Abdul Roni Angkat.

Ia menjelaskan, di Provinsi Jawa Tengah, hilirisasi difokuskan pada tujuh komoditas strategis, yaitu tebu, kelapa, kopi, kakao, jambu mete, lada, dan pala. Empat di antaranya — tebu, kelapa, kopi, dan jambu mete — menjadi komoditas prioritas.

Secara nasional, program hilirisasi telah menjangkau lebih dari 870 ribu hektare lahan, dan Jawa Tengah masuk sebagai salah satu provinsi prioritas. Selain hilirisasi, Kementan juga memberikan dukungan lain, seperti pendampingan teknis, penguatan kelembagaan petani, penyediaan benih unggul, dan sarana produksi.

“Kami berharap dengan dukungan ini, petani di Jawa Tengah bisa lebih produktif, mandiri, dan bersaing. Tujuan akhirnya adalah kontribusi sektor perkebunan terhadap perekonomian daerah meningkat,” ujar Roni.

Langkah ini, kata Roni, sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman serta visi Presiden Prabowo Subianto, yang menempatkan hilirisasi sebagai strategi utama meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat ekonomi nasional.

“Keunggulan kita adalah sebagai negara agraris dengan iklim tropis sepanjang tahun. Maka arahan Bapak Presiden untuk fokus ke hilirisasi adalah langkah tepat,” jelas Mentan Amran.

Ia juga menegaskan bahwa hilirisasi tidak hanya terbatas pada pangan pokok, tetapi juga mencakup komoditas ekspor seperti kelapa, kopi, kakao, pala, dan mete. “Komoditas-komoditas ini punya nilai ekspor tinggi dan bisa menopang devisa negara,” ujarnya.

Menurut Mentan, hilirisasi perkebunan akan terus diperkuat hingga 2027, dengan target membangun rantai nilai dari hulu ke hilir yang efisien dan berkelanjutan.

Read more

Local News