PanenTalks, Sleman – Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa melakukan panen padi dan percepatan tanam bersama Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Yudi Sastro.
Panen padi dan percepatan tanam merupakan program nasional yakni swasembada pangan. Dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan pemenuhan stok pangan di Indonesia.
Danang mengharapkan, dkunjungan ini menjadi motivasi petani Sleman dalam mengoptimalkan kinerja di sektor pertanian.
“Sebuah kebanggaan Kabupaten Sleman terpilih sebagai salah satu lokasi percepatan tanam padi Kementan RI,” kata Danang di lahan persawahan Slarongan, Sendangmulyo, Minggir.
Dia mengharapkan, dapat terus mempertahankan capaian luas tanam dalam upaya mempertahankan ketahanan pangan.
Pemkab Sleman akan terus memberikan dukungan penuh baik dalam bentuk kebijakan, maupun fasilitasi. Luas Tambah Tanam (LTT) di Sleman bulan April 2025 mencapai 5.033 hektar.
Adapun realisasi tanam hingga bulan Mei 2025 sebesar 16.696 hektar. Sedangkan realisasi panen hingga akhir April 2025 seluas 12.450 hektar dengan produksi Gabah Kering Panen (GKP) sebesar 123.784 ton atau setara beras 46.118 ton.
Sebagian hasil panen sebesar 21.873 ton diserap oleh Bulog dengan harga 6.500 per Kg.
“Capaian ini tidak terlepas dari kerja keras para petani, penyuluh pertanian, serta dukungan teknologi dan kebijakan dari pemerintah pusat maupun daerah,” kata dia.
Dia mengajak seluruh stakeholder dan masyarakat menyukseskan program swasembada pangan. Selain itu, menjadi titik tolak menuju pertanian Sleman maju, mandiri dan modern.
Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Yudi Sastro menyampaikan, program nasional swasembada pangan melalui berbagai cara. Salah satunya dengan kunjungan langsung ke lapangan bertemu petani.
Ia menyampaikan stok beras pemerintah di Bulog saat ini hampir mencapai 4 juta ton. Jumlah stok ini baru terjadi dalam 57 tahun.
“Capaian ini adalah hasil kerja keras siapa? Ya petani yang utama dan juga petugas-petugas dilapangan seperti penyuluh dan dinas terkait. Serta Insyaallah kita akan mengekspor beras dan jagung dalam waktu dekat karena stok cukup tinggi,” ujar Yudi
Dia mengatakan, mewujudkan swasembada pangan tentu perlu upaya percepatan tanam secara terus menerus. Ia mengatakan di Sendangmulyo ini ada 600 hektar lahan sehingga tujuan Kementan RI adalah menyerap aspirasi petani.
Selain itu, pemberian bantuan kepada petani di Kalurahan Sendangmulyo yakni traktor rotary dan pupuk hayati cair (PHC) extragen untuk Kelompok Tani (KT) Manunggal Karyo Slarongan.
Kemudian untuk KT Klepu Makmur yakni Pupuk hayati cair (PHC) extragen, KT Lumintu Lestari Planggokan mendapatkan benih padi untuk 15 hektar serta KT Dadi Mulyo Prapak Kulon mendapatkan benih padi untuk 20 hektar. (*)
Editor : Hendrati Hapsari