Senin, Agustus 18, 2025

Kerja Sama Bantul dan Lampung Timur, Saling Menguntungkan

Share

PanenTalks, Bantul – Di tengah panggung terbuka Hutan Pinus Mangunan, Kapanewon Dlingo, Bupati Bantul meneken kerja sama dengan Bupati Lampung Timur pada Selasa, 12 Agustus 2025. Kerja sama ini meliputi banyak sektor urusan pemerintah daerah. Mulai dari sektor pariwisata, pertanian, hingga pengendalian inflasi.

“Jadi kerjasamanya itu kan global urusan-urusan pemerintah daerah. Tidak hanya urusan inflasi saja. Tapi memungkinkan kerja sama di bidang yang lain,” kata Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih.

“Lalu tentang keunggulan atau potensi masing-masing daerah, selanjutnya akan kita lihat dan kaji. Memungkinkan tidak adanya trading. Ini merupakan pintu pembuka kerja sama yang bersifat teknis dan di banyak urusan,” ujarnya.

Urusan tersebut adalah, tambah Halim, bisa pertanian, kerajinan, pariwisata, kebudayaan, dan lainnya. Halim juga berharap bahwa penandatanganan kerja sama ini sebagai kerja sama yang lebih produktif. Tujuan utamanya tentu adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kedua daerah.

Sementara itu, Bupati Lampung Timur, Ela Siti Nuryamah, menyampaikan ada beberapa poin yang pihakanya dapatkan dari penandatanganan kerja sama ini.

Pihaknya menyampaikan, pengembangan pariwisata di Bantul menarik untuk dijajaki bersama. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Lampung Timur ingin meningkatkan kapasitas aparatur pemerintahan mereka agar lebih banyak inovasi yang muncul.

Pengendalian Inflasi

“Tentu saja yang paling kami tekankan adalah penanganan laju inflasi karena memang Bantul termasuk stabil,” kata Ela.

“Kebetulan Lampung Timur salah satu kabupaten yang oleh Badan Pusat Statistik disebut sebagai barometer inflasi di Provinsi Lampung. Nah, ini kami perlu kerja keras untuk menstabilkan inflasi kami,” ujarnya menambahkan.

Soal inflasi, erat kaitannya dengan pengendalian harga, pengawasan pasokan dan distribusi, kebijakan moneter, kebijakan fiskal, maupun komunikasi yang efektif.

Di Lampung Timur, Ela memaparkan bagaimana upaya pemerintah daerah menyeimbangkan supply and demand (penawaran dan permintaan) yang ada.

“Kami punya komoditas unggulan seperti daging. Padi kami surplus. Kalau bawang merah, kami defisit. Maka ini menarik ya karena Bantul punya bawang glowing dan ternyata bawang merah di sini bisa tumbuh di daerah pesisir,” tutur dia.

“Kami kebetulan juga ada area pesisir bekas galian C. Sekarang sedangn mendapat proyeksi untuk cetak sawah. Tapi kalau memang bisa mencontoh Bantul, di situ mungkin titik temu kerja sama antar pemerintah daerah,” kata Ela lagi.

Hal ini mendapat sambutan positif dari Abdul Halim. Terlebih, pada September mendatang, sejumlah Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dari Lampung Timur berencana berkunjung langsung ke Bantul.

Ini menandakan bentuk kerja sama yang dibangun tidak hanya tentang transfer komoditi, namun juga bertukar ilmu pengetahuan. (*)

Table of contents [hide]

Read more

Local News