Kamis, Oktober 2, 2025

Kesejahteraan Anak Yatim Bantul Prioritas Utama Pemkab

Share

PanenTalks, Bantul – Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda kembali mengukir jejak kepedulian dengan melanjutkan program Peningkatan Kesejahteraan Anak Yatim, Piatu, dan Yatim Piatu Tahun 2025. Kali ini, sebanyak 129 anak-anak dari Kapanewon Pundong merasakan sentuhan kasih dari Pemkab Bantul.

Program mulia ini menjadi angin segar bagi anak-anak yang membutuhkan. Kabag Kesejahteraan Rakyat Setda Bantul, Pambudi Arifin Rakhman, merinci bahwa dari 129 penerima manfaat, 38 anak berasal dari Kalurahan Panjangrejo, 56 anak dari Kalurahan Seloharjo, dan 35 anak dari Kalurahan Srihardono. Angka-angka ini bukan sekadar statistik, melainkan cerminan nyata dari upaya Pemkab Bantul untuk memastikan tidak ada satupun anak yang terpinggirkan.

Antusiasme juga datang dari masyarakat. Kamituwo atau sesepuh Kalurahan Seloharjo, Sudarminto, yang mewakili Lurah Seloharjo, tak sungkan melontarkan apresiasi setinggi-tingginya.

“Kami sangat menghargai komitmen Pemkab Bantul yang secara konsisten menjalankan program ini setiap tahun,” ujarnya.

Melalui program ini Sudarminto berharap anak-anak termotivasi untuk terus menuntut ilmu dan berbakti kepada orang tua yang masih ada, sehingga tumbuh menjadi anak berkarakter.

“Mudah-mudahan nanti ke depan anak-anak kita menjadi harapan bangsa yang akan bisa meneruskan estafet kepemimpinan,” ujar Sudarminto.

Sementara itu, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengingatkan bahwa banyak tokoh besar yang lahir dari latar belakang kehidupan yang penuh ujian, salah satunya menjadi yatim sejak kecil.

“Saya minta anak-anak untuk terus belajar, mengaji, dan membangun kedekatan dengan keluarga dan lingkungan. Sebab kunci keberkahan hidup adalah patuh kepada orang tua dan guru,” kata Bupati.

Di samping itu, Halim juga menekankan agar anak-anak memiliki disiplin dalam penggunaan waktu. Terutama bagi anak usia SMP dan SMA, berpesan agar tidak mengikuti pergaulan negatif.

“Jangan ikut rombongan yang tidak jelas. Jangan keluyuran, tawuran, mabuk-mabukan. Karena apa? Karena kalian ini adalah generasi masa depan bangsa. Indonesia ke depan masih membutuhkan kalian,” pesan Halim.

Masyarakat yang menjadi sasaran program ini mengaku gembira dengan perhatian Pemkab Bantul, salah satunya adalah Yuliana. Yuliana adalah single parent dari Panjangrejo dengan dua putra. Sehari-hari ia mencari nafkah dengan merajut dan dibayarkan upah jasa.

Ia beberapa kali mengucapkan terima kasih atas santunan yang diberikan. Ia juga berharap santunan ini bisa membantu anak-anak, meningkatkan kesejahteraan, dan meringankan beban sebagai single parent.

“Semoga ke depannya ada program-program lain lagi yang lebih bisa membantu anak-anak,” harapnya.

Seperti halnya Yuliana, Fahri dari Srihardono juga mengaku gembira atas santunan yang ia peroleh. Fahri adalah anak piatu. Siswa yang naik ke kelas VIII ini mengatakan bahwa uang pembinaan yang ia peroleh akan digunakan untuk membayar kebutuhan sekolah. (*)

Editor: Rahmat

Read more

Local News