PanenTalks, Jakarta – Dalam rangka memperingati Hari Kartini, Yayasan Jantung Indonesia (YJI) berkolaborasi dengan Oscar Lawalata Culture dan Cita Tenun Indonesia menggelar pameran bertajuk “Kain Seribu Pulau: Kain Kebaya Lintas Masa”.
Acara ini bukan sekadar ajang apresiasi terhadap warisan budaya bangsa, tetapi juga menjadi panggung kemanusiaan untuk membantu anak-anak dengan Penyakit Jantung Bawaan (PJB) dari keluarga pra-sejahtera.
Diselenggarakan di tengah semangat peringatan Hari Kartini, pameran ini menegaskan peran penting perempuan sebagai penggerak perubahan dan penjaga kesehatan keluarga. Melalui sentuhan kebaya dan kain tenun dari berbagai daerah di Indonesia, pengunjung diajak untuk tidak hanya merayakan kekayaan budaya, tetapi juga turut menyelamatkan generasi penerus bangsa.
“Setiap helai kain yang dipamerkan dalam Kain Seribu Pulau bukan hanya mencerminkan keindahan budaya Indonesia, tetapi juga menjadi simbol harapan bagi anak-anak dengan penyakit jantung bawaan dari keluarga pra-sejahtera,” ujar Ketua Yayasan Jantung Indonesia, Annisa Pohan Yudhoyono, dalam keterangan resminya, di Jakarta, Rabu (23/4/2025).
Melibatkan tangan-tangan kreatif dari desainer Oscar Lawalata dan tim Cita Tenun Indonesia, pameran ini menyuguhkan koleksi kain dan kebaya lintas masa yang dikemas dalam narasi visual penuh makna. Setiap karya bukan hanya menampilkan estetika, tetapi juga menyuarakan pesan solidaritas dan empati sosial.
Sebagian dari hasil penjualan karya dalam pameran ini akan dialokasikan untuk bantuan intervensi bedah dan non-bedah bagi pasien PJB yang membutuhkan. Ini menjadi bentuk nyata dari kolaborasi antara pelestarian budaya dan aksi kemanusiaan.
Sejak berdiri, Yayasan Jantung Indonesia telah memberikan bantuan kepada lebih dari 2.000 pasien PJB. Hingga pertengahan April 2025, tercatat 23 anak telah dibantu, sementara 106 lainnya masih menunggu uluran tangan.
Data ini menggambarkan betapa masih besarnya kebutuhan terhadap dukungan finansial dan medis bagi anak-anak dengan kondisi jantung bawaan. Inilah yang mendorong YJI untuk terus berinovasi dalam mencari sumber dana, termasuk melalui pameran seperti ini.
Hari Kartini menjadi momen reflektif terhadap peran perempuan dalam masyarakat modern. Tak hanya sebagai ibu rumah tangga, perempuan kini juga menjadi penjaga kesehatan keluarga dan agen perubahan sosial. Pameran ini, menurut YJI, merupakan bentuk ajakan kepada para perempuan untuk menjadi “Kartini masa kini” yang aktif berkontribusi dalam isu-isu kemanusiaan.
Melalui “Kain Seribu Pulau”, Yayasan Jantung Indonesia ingin menunjukkan bahwa kepedulian bisa diwujudkan dalam banyak bentuk—termasuk dari kain yang dirangkai dengan cinta dan harapan.
Pameran “Kain Seribu Pulau” masih berlangsung dan terbuka untuk umum. Bagi masyarakat yang ingin berkontribusi, bisa berpartisipasi melalui pembelian karya atau donasi langsung ke Yayasan Jantung Indonesia. Karena di balik setiap lembar kain, ada denyut harapan untuk kehidupan yang lebih sehat dan masa depan yang lebih cerah.