PanenTalks, Yogyakarta – Tamansiswa Kota Yogyakarta menunjukkan respons positif terhadap inisiatif Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, yang berencana menjadikan lembaga pendidikan tersebut sebagai Sekolah Rakyat.
Kesediaan untuk berkolaborasi ini ditegaskan Sekretaris Jenderal Tamansiswa, Ki Saur Panjaitan. Ia mengungkapkan pihak Tamansiswa telah melakukan pertemuan dengan Wali Kota dan Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul guna membahas implementasi program Sekolah Rakyat ini.
Ki Saur menyampaikan bahwa Tamansiswa memiliki lahan yang memadai di kawasan Jalan Tamansiswa dan siap untuk menjalin kerjasama demi mewujudkan cita-cita Ki Hadjar Dewantara. Tawaran tersebut disambut baik oleh pihak Tamansiswa.
“Tamansiswa menyampaikan bahwa kami siap, di jalan Tamsis ada lahan yang cukup luas mari kita kerjasamakan karena niatnya sama yang dicita-citakan Ki Hadjar Dewantara. Kita menyambut tawaran itu,” kata dia, Jumat (2/5).
Syarat dari Kementerian Sosial terkait lahan seluas 5 hektar untuk dijadikan Sekolah Rakyat tak jadi masalah bagi Tamansiswa. Lantaran, mereka masih memiliki 3 bidang lahan yang siap untuk dimanfaatkan untuk Sekolah Rakyat.
“Ruangan di belakang masih ada, luas. Dijumlahkan ada 3 lokasi ada total 10 hektar. Cukup luas, tapi nanti berapa yang dipake kita lihat,” katanya.
Saat ini, kata Ki Suar, kompleks Tamansiswa masih digunakan untuk kegiatan belajar mengajar oleh sekitar 500 siswa dari berbagai jenjang, mulai dari TK, SD, SMP, hingga SMA dan SMK. Namun, Ki Saur memastikan keberadaan Sekolah Rakyat nantinya tidak akan mengganggu kegiatan tersebut.
“Jumlah siswanya sudah tidak terlalu banyak, jadi tidak akan terganggu dengan Sekolah Rakyat. Malah akan jadi simbiosis mutualisme. Bisa mengembalikan muruah Tamansiswa di tengah perubahan zaman,” ujarnya.
Pihaknya juga masih menunggu apakah nanti akan dilakukan rehab sekolah atau membangun gedung baru. “Jadi gini teknisnya sebenarnya waktu kami di Kemensos, Mensos memberi contoh seperti di sekolah TN (Taruna Nusantara). Membangun sekolah di seluruh Indonesia seperti itu. Menjelaskannya kira-kira begitu konsepnya,” katanya.
Yayasan Tamansiswa juga masih menunggu bagaimana teknis kurikulum yang diterapkan pada SR. “Nanti kita sama-sama pelajari pelan-pelan. Wong ini Sekolah Rakyat, kita harus mendukung” pungkas Ki Saur. (*)
Editor: Rahmat