PanenTalks, Yogyakarta – Sri Sultan Hamengku Buwono X, dengan kharisma seorang pemimpin yang mengakar kuat dalam tradisi namun senantiasa menatap ke depan, berdiri tegak mengukuhkan nahkoda baru bagi dua garda terdepan penjaga harmoni dan ketenteraman Daerah Istimewa Yogyakarta.
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) periode 2025-2030 dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) DIY periode 2025-2028 resmi mengemban amanah, siap menavigasi gelombang dinamika masyarakat yang tak pernah berhenti beriak.
Suara Sri Sultan HB X bergema, bukan sekadar titah seorang penguasa, melainkan penegasan mendalam akan urgennya peran kedua forum ini. Dalam lanskap sosial yang terus bergerak, kerukunan antar umat beragama dan stabilitas bagai dua sisi mata uang yang tak terpisahkan.
Apresiasi tulus mengalir dari sang Sultan untuk FKUB, yang dengan inisiatif luhurnya telah merajut program Desa Sadar Kerukunan, menjembatani perbedaan melalui dialog pemuda lintas iman, dan bahkan berani tampil sebagai perisai pertama kala riak-riak sosial mengancam tenun kebersamaan yang telah lama dijaga.
Tak ketinggalan, FKDM DIY pun mendapat pujian atas kesigapannya menjadi mata dan telinga pertama, mendeteksi dini potensi gangguan dan mencegahnya sebelum membesar.
Lebih jauh, Sri Sultan merangkai benang merah antara harmoni sosial dan upaya penataan birokrasi di tingkat kelurahan yang kini tengah digencarkan Pemerintah Daerah DIY. Reformasi ini bukan sekadar perubahan struktural, melainkan sebuah visi untuk membangun desa yang berdaya, mandiri secara ekonomi dengan tumbuhnya lapangan pekerjaan baru, serta kokoh dalam sendi-sendi demokrasi dan akuntabilitas.
Gubernur DIY juga mengingatkan pentingnya menjaga filosofi masyarakat Yogyakarta, di mana kehormatan dan harga diri menjadi nilai utama dan segalanya. Dalam konteks itu, Sri Sultan menegaskan bahwa demokrasi harus tetap dalam kerangka persatuan dan kesatuan bangsa, tanpa ruang untuk gerakan separatis.
Dirinya punya prinsip selama menjadi gubernur, mendukung demokratisasi bagi masyarakat Jogja, tapi begitu bicara masalah negara persatuan dan kesatuan, demokrasi harus berhenti tidak boleh menerjang, kalau menerjang provinsi ini akan merdeka sendiri-sendiri.
“Yogyakarta sudah final menjadi bagian dari republik, jadi kalau dilihat saya tidak memberikan ruang bagi separatis untuk bisa berdemonstrasi di titik nol. Itu prinsip saya,” ucap Sri Sultan.
Pada kesempatan ini, Ketua FKUB periode 2025-2030 yang dikukuhkan yakni Prof. Dr. Machasin. Sedangkan Ketua FKDM periode 2025-2028 yakni H. M. Toriq Nurmadiansyah. (*)
Editor: Rahmat