PanenTalks, Jakarta – Sebanyak 20.413,25 hektare tambak di empat kabupaten Pantai Utara (Pantura) Jawa akan direvitalisasi besar-besaran.
Terkait revitalisasi itu ditandai penandatanganan Nota Kesepakatan antara Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, dan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, di Jakarta (25/6). Empat kabupaten yang menjadi pionir revitalisasi ini adalah Bekasi, Karawang, Subang, dan Indramayu.
“Kita ingin menjadi negara yang kuat di bidang penyediaan pangan, khususnya protein. Saya yakin program revitalisasi yang kita mulai di Jabar ini bisa berjalan dengan baik,” tegas Menteri Trenggono.
Lingkup kerja sama ini sangat luas, mencakup peningkatan produksi komoditas unggulan perikanan budidaya, pengembangan dan penerapan teknologi mutakhir, hingga pemberdayaan masyarakat pesisir.
KKP tak main-main. Komoditas yang akan diunggulkan adalah nila salin, ikan yang dikenal tangguh, cepat tumbuh, dan memiliki potensi pasar domestik maupun ekspor yang sangat menjanjikan.
Targetnya sungguh fantastis: produktivitas tambak akan melonjak dari 0,6 ton/hektare/tahun menjadi 144 ton/hektare/tahun!
Secara keseluruhan, revitalisasi ini diproyeksikan menghasilkan volume produksi 1,18 juta ton dengan nilai mencapai Rp30,65 triliun. Yang lebih membanggakan, program ini diperkirakan akan menciptakan 119.100 peluang kerja baru, terutama bagi masyarakat Jawa Barat.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyambut gembira inisiatif ini. Ia memuji terobosan dan inovasi KKP di bawah kepemimpinan Menteri Trenggono.
“Hari ini, kemakmuran rakyat Jabar terbantu dengan kebijakan Presiden Prabowo yang dilaksanakan secara teknis oleh Bapak Menteri melalui program revitalisasi ini,” ujar Dedi Mulyadi.
Revitalisasi tambak Pantura bukan hanya tentang ikan, tapi tentang harapan baru, kemandirian pangan, dan kesejahteraan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Indonesia. (*)