Kamis, Oktober 2, 2025

KKP Dorong Kualitas Premium Produk Bahari Lewat SNI

Share

PanenTalks, Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) secara agresif mendorong penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI), sebuah langkah revolusioner untuk menjamin mutu, keamanan, dan daya saing produk bahari.

Produk kelautan dan perikanan Indonesia kini naik kelas, siap menggebrak pasar global dengan kualitas yang tak terbantahkan.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDS), Tornanda Syaifullah, mengumumkan sebuah pencapaian monumental: 207 SNI produk perikanan telah diterbitkan! Angka ini adalah bukti nyata komitmen KKP untuk memastikan setiap produk, dari udang hingga rumput laut, memenuhi standar tertinggi.

“Penerapan SNI bukan hanya tentang gizi dan keamanan,” tegas Tornanda, “tapi juga tentang membangun kepercayaan konsumen dan menjadikan ikan sebagai pilihan utama di setiap meja makan.” Ini adalah investasi besar dalam kesehatan dan kepuasan Anda!

“KKP akan terus memperluas sertifikasi SNI,” lanjut Tornanda, “karena ini adalah paspor kita menuju pasar global!” Bayangkan potensi tak terbatas produk perikanan Indonesia, yang kini bisa bersaing sejajar dengan produk terbaik dunia.

Sertifikasi SNI bukan hanya sekadar kertas, melainkan sebuah stempel kualitas yang membuka pintu ekspor, membawa nama Indonesia terbang tinggi di kancah perdagangan internasional.

Di balik ambisi besar ini, ada peran vital Balai Besar Pengujian dan Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP). Sebagai Lembaga Sertifikasi Produk Hasil Perikanan (LSPro-HP), mereka tak hanya mengeluarkan sertifikat, tetapi juga menjadi arsitek di balik setiap Rancangan SNI.

Kepala BBP3KP, Rahmadi Sunoko, mengungkapkan visi ekspansif mereka: dari 22 ruang lingkup sertifikasi dan 28 parameter pengujian, mereka akan melonjak menjadi 207 ruang lingkup sertifikasi dengan dukungan 44 parameter pengujian!

“Ini adalah langkah besar untuk memastikan setiap aspek produk kita terjamin,” ujar Rahmadi.

Dengan 152 SNI untuk produk pangan dan 55 untuk non-pangan, cakupan KKP sangat luas. Untuk memperkuat pondasi kualitas ini, BBP3KP sedang membangun laboratorium kalibrasi canggih! Ini adalah inovasi krusial yang akan menjamin ketertelusuran hasil uji dan meningkatkan kepercayaan terhadap setiap pengujian produk.

“Laboratorium kalibrasi akan mendukung sistem pengujian yang handal dan terpercaya,” tutup Rahmadi. “Ini adalah bagian penting untuk menjawab tuntutan sertifikasi berstandar internasional!”

Seperti yang selalu ditekankan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, kualitas produk perikanan harus dijaga ketat dari hulu ke hilir.

Dengan SNI, KKP tidak hanya menjamin keamanan dan mutu, tetapi juga membangun masa depan cerah bagi industri perikanan Indonesia dan kepercayaan penuh bagi setiap konsumen. (*)

Read more

Local News