PanenTalks, Jakarta – Kepala Badan Pangan Nasional (NFA), Arief Prasetyo Adi menekankan urgensi hilirisasi sebagai mekanisme untuk meningkatkan nilai tambah produk pangan Merauke dan mengoptimalkan kontribusinya terhadap ketahanan pangan nasional.
Arief Prasetyo Adi menyatakan itu saat bersama Bupati Merauke, Yoseph B. Gabze, melakukan kunjungan kerja ke fasilitas pengolahan dan distribusi pangan Food Station di Cipinang, Jakarta, pada Rabu, 8 Mei.
Agenda ini menyoroti upaya strategis untuk memperkuat integrasi pasar pangan melalui hilirisasi produk pertanian unggulan dari daerah sentra produksi seperti Merauke ke pasar konsumsi utama di Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Arief Prasetyo Adi menekankan urgensi hilirisasi sebagai mekanisme untuk meningkatkan nilai tambah produk pangan Merauke dan mengoptimalkan kontribusinya terhadap ketahanan pangan nasional.
Peran offtaker atau pembeli jangka panjang dipandang krusial dalam menciptakan kepastian pasar bagi petani, yang secara langsung memengaruhi insentif produksi dan stabilitas pasokan.
Arief menyatakan bahwa NFA berperan sebagai fasilitator untuk menghubungkan potensi produksi pangan Merauke dengan permintaan pasar Jakarta.
Dengan populasi Merauke sekitar 250 ribu dan kapasitas produksi pangan yang signifikan, pengembangan rantai nilai pangan melalui hilirisasi menjadi imperatif.
Adanya permintaan agregat yang jelas dari pasar seperti Jakarta menjadi signal ekonomi yang kuat bagi petani untuk meningkatkan produksi. Lebih lanjut, Arief menyoroti pentingnya mekanisme penetapan harga yang adil dan pertimbangan kualitas produk dalam transaksi perdagangan ini.
Inisiatif ini sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia untuk mencapai swasembada pangan melalui penguatan produksi domestik dan pengelolaan pasca panen yang berkelanjutan, yang bertujuan untuk menjamin ketersediaan pangan yang stabil dan mengurangi volatilitas harga.
Bupati Merauke, Yoseph B. Gabze, menyambut baik komitmen NFA dan Food Station dalam menjajaki kemitraan strategis yang berpotensi meningkatkan daya saing beras Merauke di pasar nasional.
Kunjungan ini memberikan insight mengenai infrastruktur logistik dan distribusi yang efisien, yang diharapkan dapat direplikasi di Merauke di masa depan. Kerja sama awal dalam aktivitas perdagangan dipandang sebagai langkah pragmatis untuk membangun fondasi sebelum pengembangan infrastruktur yang lebih kompleks.
Direktur Utama Food Station, Karyawan Gunarso, menyatakan kesiapannya untuk membangun hubungan kemitraan yang berkelanjutan dengan Merauke, mencakup baik aktivitas perdagangan maupun potensi pengembangan kapasitas produksi di tingkat petani.
Model trading melalui entitas pemerintah daerah atau BUMD setempat diusulkan sebagai langkah awal yang dapat memberikan akses pasar yang terstruktur bagi produk Merauke.
Arief Prasetyo Adi menyimpulkan bahwa kolaborasi antar daerah ini tidak hanya memperkuat ketahanan dan stabilitas pangan nasional dari sisi pasokan, tetapi juga menciptakan nilai ekonomi yang lebih tinggi bagi petani di wilayah produsen utama seperti Merauke, melalui peningkatan pendapatan dan perluasan pasar. (*)