PanenTalks, Jakarta – Kementerian Koperasi (Kemenkop) resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia sebagai bentuk dukungan terhadap pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes/Kel Merah Putih) secara masif di seluruh Indonesia.
Penandatanganan MoU yang digelar di Jakarta, Kamis (24/4), merupakan langkah strategis dalam rangka implementasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang percepatan pembentukan 80.000 koperasi berbasis desa dan kelurahan. Inpres ini juga memberikan mandat kepada 18 kementerian/lembaga serta pemerintah daerah untuk turut serta dalam upaya tersebut.
“Kerja sama ini penting untuk mengawal percepatan pembentukan Kopdes Merah Putih. Notaris, khususnya Notaris Pembuat Akta Koperasi, memiliki peran krusial dalam proses legalisasi,” tegas Sekretaris Kemenkop, Ahmad Zabadi, dalam sambutannya.
Deputi Bidang Kelembagaan dan Digitalisasi Koperasi, Henra, menyebutkan bahwa MoU ini menjadi wujud sinergi konkret antarlembaga, dengan tetap mengacu pada tugas dan kewenangan masing-masing pihak.
Saat ini, Kemenkop mencatat terdapat 17.355 Notaris Pembuat Akta Koperasi yang tersebar di seluruh nusantara. Dengan MoU ini, koordinasi antara Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia dan jajaran wilayah serta daerah akan diperkuat guna mendukung proses pendataan dan pelaksanaan di lapangan.
“Kami mengapresiasi kesediaan Ikatan Notaris Indonesia untuk aktif terlibat. Ini adalah bagian penting dari kolaborasi membangun fondasi legal koperasi yang kuat,” ujar Zabadi.
Salah satu poin penting dalam kesepahaman ini adalah penetapan biaya maksimal sebesar Rp2,5 juta untuk setiap akta pembentukan Kopdes Merah Putih, yang diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam membentuk koperasi secara legal dan terjangkau.
Program nasional ini dijadwalkan akan dilaunching secara resmi pada 12 Juli 2025, bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional. Pemerintah berharap langkah ini menjadi tonggak transformasi kelembagaan ekonomi desa melalui koperasi.
“Semoga semangat kolaborasi ini terus berkembang demi masa depan koperasi Indonesia yang lebih inklusif dan berdaya saing,” tutup Zabadi.