PanenTalks, Denpasar – Komunitas House of Cartoon mania (HOCA), sebuah organisasi yang mewadahi para pegiat dan pecinta kartun di Bali, menunjukkan komitmennya terhadap isu lingkungan, khususnya penanganan sampah.
Dukungan ini diwujudkan melalui pengembangan kampanye digital yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama generasi muda, mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang efektif.
Founder HOCA, Yere Agusto, menyampaikan hal ini saat beraudiensi dengan Gubernur Bali Wayan Koster di Jaya Sabha, Kamis (15/5).
Yere menjelaskan bahwa HOCA merasa memiliki kesamaan visi dengan kebijakan Gubernur Koster dalam pelestarian kebudayaan dan lingkungan.
Pihaknya secara tidak langsung turut mendukung bahkan menjalankan kebijakan Gubernur Koster dengan cara mereka di komunitas HOCA.
“Karena kami merasa sejalan dengan kebijakan pelestarian kebudayaan serta isu penanganan sampah dan pelestarian lingkungan seperti yang Bapak sering suarakan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Yere mengungkapkan bahwa HOCA tidak hanya fokus pada digitalisasi aset-aset kebudayaan Bali, tetapi juga aktif mengembangkan dan mendorong kampanye digital untuk penanggulangan sampah.
“Contohnya kami terus berupaya mendigitalisasi karya-karya seni, cerita rakyat hingga isi prasasti dan peninggalan sejarah lain di Bali, salah satunya dengan teknologi Virtual Reality (VR), yang ke depannya juga bisa kami manfaatkan untuk menyebarkan pesan-pesan terkait penanganan sampah,” jelasnya.
Gubernur Bali Wayan Koster menyambut baik inisiatif HOCA ini. Meskipun fokus utama HOCA adalah digitalisasi aset kebudayaan, Koster mengapresiasi dukungan komunitas tersebut terhadap isu penanganan sampah.
“Saya kira ini sangat bagus untuk mendokumentasikan aset kebudayaan kita yang jumlahnya ribuan,” kata Gubernur Koster.
Gubernur Koster, didampingi Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof Arya Soegiartha, menambahkan bahwa pemanfaatan platform digital untuk menyebarkan informasi, termasuk mengenai penanganan sampah, akan sangat bermanfaat bagi generasi muda. Inisiatif HOCA diharapkan dapat menjadi contoh bagi komunitas lain untuk turut berkontribusi dalam mengatasi permasalahan lingkungan di Bali. (*)
