Jumat, Juli 18, 2025

Koperasi Lokal, Kekuatan Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Bali

Share

PanenTalks, Denpasar – Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan kembali komitmennya untuk menjadikan koperasi sebagai pilar utama pembangunan ekonomi daerah.

Hal ini disampaikan saat menerima audiensi dari Koperasi Konsumen Puskopkar Kerthi Bali di Rumah Jabatan Jayasabha, Denpasar, belum lama ini.

Pertemuan ini menjadi krusial dengan rencana peluncuran produk simpanan “Sikerthi” yang akan melibatkan ribuan koperasi aktif di Bali, diharapkan menjadi motor penggerak kebangkitan ekonomi lokal.

Produk simpanan “Sikerthi” direncanakan akan diluncurkan pada Agustus 2025, bertepatan dengan momentum perayaan Hari Kemerdekaan RI. Sekitar 3.000 koperasi aktif di Bali diundang untuk menghadiri peluncuran ini, yang dijadwalkan akan dihadiri langsung oleh Gubernur Koster.

Gubernur Koster menyambut positif inisiatif ini, menyerukan semua koperasi untuk bersatu dan bergerak bersama membangun seluruh lini perekonomian Bali.

“Saya sangat mendukung program ini. Kalau bisa, peluncurannya dilakukan Agustus. Kita jadikan ini gerakan bersama koperasi membangun Bali,” ujar Koster.

Ketua Koperasi Konsumen Puskopkar Kerthi Bali, I Wayan Sumerta, menjelaskan bahwa peluncuran Sikerthi akan dilakukan serentak sebagai bentuk gerakan kolektif.

“Sikerthi akan menjadi produk simpanan bersama yang memperkuat semangat kebersamaan koperasi. Dengan semangat gotong royong, kami ingin koperasi menjadi lokomotif mewujudkan ekonomi Bali yang berdikari,” tegas Sumerta.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Koster juga menyoroti pentingnya identitas budaya Bali dalam setiap produk lokal. Ia mendorong koperasi dan UMKM untuk mencantumkan aksara Bali pada label produk dan menonjolkan etnik serta budaya Bali dalam branding.

“Gunakan aksara Bali dalam label produk. Branding-nya harus menonjolkan etnik dan budaya Bali. Ini agar produk kita benar-benar terlihat berasal dari Bali. Saya minta segera buat surat edaran agar produk lokal Bali wajib mencantumkan aksara Bali,” tegasnya.

Sumerta menambahkan bahwa koperasi desa (Kopdes) memiliki potensi besar dalam mendukung sektor-sektor strategis seperti pertanian, peternakan, perkebunan, hingga perikanan. Produk lokal khas Bali seperti Arak Bali dan garam tradisional juga bisa dikelola sebagai unit usaha koperasi, sejalan dengan visi Ekonomi Kerthi Bali.

Menyadari vitalnya peran koperasi, Gubernur Koster juga menyoroti kondisi koperasi di Bali. Dari lebih dari 6.000 koperasi, masih ada yang belum sehat. Ia meminta agar koperasi yang mengalami kesulitan segera diperbaiki dan diberikan pendampingan.

“Koperasi yang sehat harus dijaga agar terus berkembang. Yang sakit kita sembuhkan, beri rekomendasi dan pembinaan. Jangan hanya diam. Kita fasilitasi permodalan, bantu desain produk dan strategi pemasaran yang bagus,” ujarnya.

Sebagai bentuk dukungan konkret, Koster merencanakan penyelenggaraan pameran dan festival lokal Bali yang melibatkan koperasi dan UMKM. Festival ini diharapkan dapat menarik wisatawan mancanegara untuk lebih mengenal dan membeli produk-produk lokal Bali.

“Kita buat festival khusus UMKM Bali. Tampilkan produk koperasi, undang wisatawan. Dengan begitu, produk Bali bisa terus terangkat,” tutupnya. (*)

Read more

Local News