Sabtu, September 27, 2025

Kopi dan Pala Indonesia, Harum hingga Negeri Sakura

Share

PanenTalks, Jakarta – Awal September 2025 menjadi momentum penting bagi diplomasi pangan Indonesia. Delegasi Ministry of Health, Labour and Welfare (MHLW) Jepang melakukan kunjungan kerja selama empat hari, 1–4 September, untuk meninjau langsung sistem pengawasan keamanan pangan Indonesia terhadap komoditas segar yang diekspor ke Jepang.

“Fokus utamanya adalah penanganan residu pestisida pada kopi serta pencegahan cemaran aflatoksin pada pala, yang sebelumnya menjadi penyebab notifikasi dari otoritas Jepang,” jelas Direktur Pengawasan Penerapan Standar Keamanan dan Mutu Pangan, Badan Pangan Nasional, Hermawan, saat mendampingi tim Jepang di Lampung dan Sulawesi Utara.

Hermawan menegaskan, hasil survei ini diharapkan dapat memperkuat upaya bersama dalam menjamin keamanan pangan ekspor Indonesia. “Kami ingin menunjukkan bahwa para petani dan pelaku usaha di Indonesia serius menjaga kualitas produknya, sehingga daya saing kopi dan pala di pasar internasional semakin meningkat,” tegasnya.

Di Lampung, tim MHLW mengunjungi kebun kopi KUB Mawar di Kabupaten Tanggamus serta perusahaan kopi PT LDC. Dalam kunjungan tersebut, ditunjukkan penerapan sistem ketelusuran terpadu, sertifikasi ISO 22000, serta pengujian residu pestisida di laboratorium sebelum produk diekspor. Perusahaan kopi di Lampung juga diketahui menjalin kemitraan dengan petani untuk penerapan praktik budi daya yang baik.

Sementara itu, di Sulawesi Utara, tim Jepang meninjau kebun pala milik Poktan Mitra Kreatif dan perusahaan CV Indoprima. Perusahaan ini menerapkan pemeriksaan mutu, pengeringan, sortasi, pengemasan, dan fumigasi sebelum pengiriman.

“Petani pala di daerah ini juga sudah menggunakan pestisida nabati, melakukan pemanenan manual, serta pemisahan buah untuk menjaga mutu,” pungkas Hermawan. (*)

Read more

Local News