Jumat, Oktober 3, 2025

Kopi Qrisna Beri Kemudahan Layanan Pajak dan Retribusi Daerah

Share

PanenTalks, Sleman – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus berinovasi dalam upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi dengan menghadirkan sistem dan layanan berbasis digital. Salah satu inovasi unggulan itu adalah adalah KOPI QRISNA atau Kolaborasi Peningkatan Transaksi Nontunai melalui QRIS Dinamis.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo menegaskan KOPI QRISNA adalah bentuk nyata dari komitmen Pemkot dalam menciptakan ekosistem digital yang inklusif, efisien, dan transparan.

“Kami ingin mendorong masyarakat untuk terbiasa dengan sistem pembayaran nontunai yang lebih cepat, aman, dan transparan. KOPI QRISNA bukan hanya sekadar teknologi, tapi juga langkah strategis dalam mendigitalisasi layanan publik secara menyeluruh,” kata Hasto, di Royal Ambarukmo Hotel.

Hasto menjadi narasumber pada Acara Talkshow Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Daerah Melalui Sinergi dan Inovasi Pembayaran Digital di hotel tersebut. Ia menyebut dalam implementasinya, KOPI QRISNA berhasil melakukan integrasi sistem pembayaran Pajak dan Retribusi Daerah (PDRD) ke dalam aplikasi layanan digital milik Pemkot, yaitu Jogja Smart Service (JSS).

“Aplikasi ini telah mencatatkan lebih dari 300 ribu pengguna aktif. Kini mereka dapat menikmati kemudahan transaksi nontunai tanpa biaya tambahan,” ungkapnya.

Selain itu, Pemkot juga telah memperluas manfaat KOPI QRISNA ke berbagai sektor strategis lainnya. Beberapa di antaranya mencakup pembayaran retribusi pengelolaan air limbah, pembayaran retribusi pasar tradisional, pembayaran sewa rumah susun sederhana sewa (rusunawa), serta pembayaran sewa aset milik daerah.

Dengan hadirnya QRIS dinamis di sektor-sektor tersebut, lanjutnya, masyarakat dapat melakukan transaksi. Caranya hanya dengan memindai kode QR yang telah tersedia secara real-time melalui aplikasi JSS atau platform perbankan digital.

Peningkatan Kepatuhan Pajak

Dengan adanya transformasi digital melalui KOPI QRISNA, Hasto menargetkan terjadinya peningkatan signifikan. Terutama pada tingkat kepatuhan wajib pajak dan pelaku usaha dalam melakukan pembayaran kewajiban daerah. Harapannya hal ini dapat meningkatkan penerimaan daerah secara berkelanjutan dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

“Transformasi ini bukan hanya soal teknologi, tapi tentang cara baru dalam melayani masyarakat. Ini adalah wujud dari komitmen kami untuk menjadikan Kota Yogya sebagai smartcity. Yang adaptif, cerdas, dan siap bersaing di era digital,” ujarnya.

Dalam acara tersebut juga ada peluncuranan QRIS TAP Sektor Transportasi di wilayah DIY. Dan juga Kick Off QRIS Jelajah Indonesia 2025 yang dilakukan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan HB X.

Dengan peluncuran tersebut Wali Kota berharap dapat membawa manfaat besar bagi masyarakat. Serta memperkuat sinergi antar lembaga, dan mempercepat transformasi digital di DIY. (*)

Table of contents [hide]

Read more

Local News