PanenTalks, Badung -Penonton memecah keheningan Bali International Convention Centre, The Westin Resort, Nusa Dua, Badung, Bali, pada Minggu (22/6/2025) . Sebuah drama menegangkan tersaji di final degen beregu putri Kejuaraan Anggar Asia 2025, di mana Korea Selatan berhasil merobohkan dominasi perkasa Jepang yang sebelumnya nyaris menyapu bersih medali emas nomor beregu!
Namun, ironisnya, keberhasilan Korea Selatan menjegal langkah Jepang yang telah mengklaim lima dari enam emas beregu, justru tidak berbuah emas bagi mereka.
Bahkan, tim Negeri Ginseng harus merelakan gelar yang mereka raih tahun lalu.
Emas yang paling dinanti akhirnya jatuh ke tangan Tiongkok, sang unggulan utama.
Dalam sebuah pertarungan sengit yang memukau, Tiongkok berhasil menundukkan unggulan kedua Korea Selatan dengan skor akhir 41-38. Kemenangan ini sekaligus menjadi pembalasan manis bagi Tiongkok atas kekalahan mereka di final Kejuaraan Asia tahun lalu.
Sebelumnya, Tiongkok juga tampil perkasa dengan mengalahkan Hong Kong Tiongkok 45-31 di babak semifinal.
Ini adalah emas kedua bagi Tiongkok di ajang bergengsi ini, setelah sebelumnya Wang Zijie sukses merebut emas di nomor degen perorangan putra. Dengan raihan 2 emas, 5 perak, dan 4 perunggu, Tiongkok kini menempati posisi kedua dalam klasemen perolehan medali, mengungguli Korea Selatan (2-3-2) dan Hong Kong Tiongkok (1-0-4). Posisi puncak masih kokoh diduduki Jepang dengan koleksi luar biasa 7 emas, 2 perak, dan 3 perunggu.
Sementara itu, Singapura (0-1-1), Kazakhstan (0-1-1), dan Uzbekistan (0-0-3) juga berhasil mencatatkan namanya di papan klasemen.
“Kami tentu sangat bangga bisa meraih emas beregu degen putri ini. Selain menjadi emas kedua bagi negara kami, ini juga merupakan penebusan atas kegagalan kami di final tahun lalu dari Korea,” ujar Ma Xueying, Manajer Tim Tiongkok, dengan wajah semringah usai pertandingan.
Ma Xueying menambahkan bahwa kesuksesan ini akan menjadi bekal berharga bagi Tiongkok untuk mempersiapkan diri menghadapi Kejuaraan Dunia di Georgia dan mewujudkan impian meraih emas di Olimpiade Los Angeles 2028.
Menanggapi dominasi Jepang di kejuaraan ini, Ma Xueying mengakui bahwa Jepang telah menunjukkan kemajuan pesat berkat penggunaan pelatih asal Prancis sejak lama. “Ini tentu akan membuat persaingan semakin ketat, baik di Asia maupun di dunia.
Tantangan ini akan memacu kami untuk berlatih lebih keras agar bisa meraih hasil membanggakan di Kejuaraan Dunia dan Olimpiade,” tegasnya.
Senada dengan sang manajer, bintang tim Tiongkok, Yu Sihan, juga mengungkapkan rasa bangganya bisa merebut emas dengan mengalahkan Korea Selatan.
“Namun, kami tidak akan lengah.
Persaingan di masa depan tentu akan lebih ketat. Ini adalah tantangan besar yang harus kami hadapi, karena kami memiliki target untuk meraih hasil yang lebih baik di Olimpiade,” pungkasnya.(*)