Jumat, Oktober 3, 2025

Koster Ajak UT Wujudkan Impian ‘1 Keluarga Satu Sarjana’

Share

PanenTalks, Denpasar – Gubernur Bali, Wayan Koster, menunjukkan komitmennya terhadap masa depan pendidikan dengan mengajak pendidikan tinggi Universitas Terbuka (UT) untuk menyukseskan program ambisius “1 Keluarga 1 Sarjana (1K1S)”.

Program ini dirancang sebagai lokomotif utama untuk mendongkrak Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi di Bali yang saat ini masih memprihatinkan.

Permintaan ini disampaikan langsung oleh Gubernur Koster saat meresmikan megahnya gedung baru UT Denpasar di Jalan Raya Sesetan, pada Rabu (2/7/2025). Momen bersejarah ini menjadi saksi bisu tekad Koster untuk membawa pendidikan tinggi lebih dekat kepada seluruh lapisan masyarakat Bali.

Data terkini mengungkap fakta yang cukup mengejutkan: APK masuk Perguruan Tinggi di Bali baru menyentuh angka 38 persen. Sebuah angka yang jauh dari harapan untuk sebuah provinsi dengan potensi sebesar Bali. Namun, Gubernur Koster tidak tinggal diam. Ia menegaskan, di periode kedua kepemimpinannya, target ambisius 50 persen APK harus tercapai.

“Tahun ini, lulusan SMA dan SMK kita mencapai 61 ribu. Bayangkan, berapa banyak dari mereka yang terpaksa mengubur mimpi kuliah karena faktor ekonomi atau kendala lainnya,” ungkap Koster prihatin.

Mencermati realitas ini, Pemerintah Provinsi Bali bergerak cepat. Program 1K1S diprioritaskan bagi keluarga kurang mampu, membuka gerbang pendidikan tinggi yang selama ini terasa tertutup.

“Kita sudah bentuk tim, diketuai oleh Rektor Mahasaraswati, dengan anggota para rektor PTN dan PTS dengan jumlah mahasiswa di atas 1.000. Semua saya minta berkontribusi, dan yang terpenting: gratiskan biaya kuliah mereka!” tegas Koster, suaranya sarat dengan harapan.

Sejumlah perguruan tinggi telah menunjukkan dukungan luar biasa, seperti Mahasaraswati yang siap mengakomodasi 100 mahasiswa. Universitas Udayana (Unud) juga telah diminta untuk turut serta melalui skema yang mereka miliki. Hebatnya, Pemprov Bali tidak hanya berhenti di situ; anggaran pun telah disiapkan untuk menanggung biaya hidup bagi para mahasiswa peserta program 1K1S.

“Targetnya, program ini terealisasi tahun ini dengan sasaran 3.000 mahasiswa,” imbuhnya, menandakan keseriusan Pemprov Bali dalam merealisasikan mimpi ini.

Untuk mewujudkan ambisi besar ini, Gubernur Koster sangat mengharapkan dukungan penuh dari Universitas Terbuka, sebuah Perguruan Tinggi Negeri dengan model pembelajaran jarak jauh yang telah terbukti efektif.

“Karena sistemnya jarak jauh dan terbuka, seharusnya UT bisa mengakomodasi lebih dari 100 mahasiswa. Terutama bagi peserta yang berada di daerah pelosok seperti Jembrana, Karangasem, Buleleng, Bangli, Klungkung, dan Tabanan,” bebernya, menyoroti potensi UT dalam menjangkau seluruh pelosok Bali.

Koster bahkan mengungkapkan ikatan emosional yang kuat dengan UT. Sejak awal kariernya di Balitbang Kemendikbud RI pada tahun 1988, ia telah intens melakukan riset tentang kebijakan peningkatan kualitas dan model layanan pendidikan. Pengalaman ini membentuk pandangannya tentang pentingnya akses pendidikan yang mudah dijangkau, terutama untuk negara kepulauan seperti Indonesia dengan kondisi geografis dan ekonomi yang beragam.

“Dari sanalah kami terus mematangkan dan mengembangkan model layanan pendidikan untuk daerah yang sulit terjangkau, salah satunya adalah UT,” kenangnya.

Ikatan ini terus berlanjut hingga Koster duduk di Komisi X DPR RI, di mana ia tetap konsisten mengamati perkembangan UT. Ia memuji perkembangan pesat UT sejak didirikan pada tahun 1988: “Gedungnya bagus, sistem pembelajaran makin maju, teknologi sudah diberdayakan dengan baik, tata kelola bagus, peminatnya sudah sangat tinggi.”

Kini, setelah puluhan tahun konsisten mengawal perkembangan lembaga pendidikan ini, Gubernur Koster berharap UT dapat membalas dengan kebijakan afirmasi untuk mengakomodasi mahasiswa kurang mampu dalam program 1K1S.

Dukungan penuh Gubernur Koster tak luput dari apresiasi. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan Kemenko PMK dan Kebudayaan RI, Ojat Darojat, menyampaikan terima kasih mendalam atas dukungan tersebut.

“Komitmen beliau pada pendidikan tak diragukan lagi. Ini dilandasi suatu filosofi hidup yang tidak terbantahkan, di mana pendidikan merupakan alat yang paling ampuh untuk melakukan rekayasa sosial. Provinsi Bali punya visi dan misi, alat yang paling tepat untuk mencapainya adalah pendidikan,” beber Ojat, menggarisbawahi peran krusial pendidikan dalam pembangunan Bali.

Rektor UT, Mohamad Yunus, turut menyampaikan terima kasih atas perhatian dan dukungan besar Gubernur Koster. Dukungan ini, termasuk pemberian hak guna pakai lahan Pemprov Bali untuk gedung lama UT Denpasar, adalah wujud nyata komitmen terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia.

“Ini adalah wujud nyata komitmen dalam mendukung keberadaan pendidikan tinggi yang bermuara pada peningkatan kualitas sumber daya manusia,” sebutnya. Yunus berharap kehadiran gedung baru UT Denpasar di Jalan Raya Sesetan akan memberikan dampak signifikan bagi kemajuan dunia pendidikan di Pulau Dewata.

Sebagai informasi, gedung baru UT Denpasar yang megah ini dibangun di atas lahan seluas 9.950 m² sejak tahun 2021 dan telah dipelaspas pada tahun 2024. Saat ini, UT Denpasar melayani 15.614 mahasiswa dan menargetkan mampu melayani 30.000 mahasiswa pada tahun depan. Dengan pola pembelajaran jarak jauh yang fleksibel, UT siap membuka pintu pendidikan tinggi bagi siapa saja, tanpa terhalang waktu, jarak, atau usia.

Peresmian gedung baru UT Denpasar ditandai dengan penekanan tombol sirine dan penandatanganan prasasti oleh Gubernur Wayan Koster, diikuti dengan pemotongan pita yang penuh makna. Bali kini semakin dekat dengan impian “1 Keluarga 1 Sarjana”, berkat visi dan kerja keras yang tak kenal lelah. (*)

Read more

Local News