PanenTalks, Denpasar – Gubernur Bali, Wayan Koster, menegaskan komitmennya untuk mengawal pariwisata berkelanjutan di Pulau Dewata.
Dukungan ini secara khusus disampaikannya kepada Ikatan Wartawan Online (IWO) Provinsi Bali yang akan dilantik pada 8 Agustus 2025. Koster menekankan peran vital media, termasuk IWO, dalam menjaga arah pembangunan Bali sejalan dengan visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali.”
Dalam pertemuan di Gedung Jayasabha, Denpasar, Koster menyambut baik fokus IWO Bali dalam mengawal isu keberlanjutan pariwisata, mulai dari krisis lingkungan, ketegangan budaya, hingga dampak sosial yang timbul akibat perkembangan industri pariwisata yang tak terkendali.
“Saya sangat mendukung. Kita akan bersihkan dan tertibkan investor yang nakal. Sikat habis,” tegas Wayan Koster, menanggapi rencana kerja IWO Bali yang akan fokus pada pengawasan dampak negatif pariwisata.
IWO Bali mengusung semangat “Jurnalisme Bertanggung Jawab di Tengah Gejolak Pariwisata Bali”, menegaskan bahwa media bukan hanya alat promosi, melainkan garda terdepan dalam menyuarakan kritik terhadap ketimpangan pembangunan.
“Bali bukan sekadar tempat wisata. Ini rumah kami. Kami tidak menjual Bali—kami melindunginya,” ujar Ketua IWO Bali terpilih, Tri Widiyanti.
Ia menambahkan organisasi profesi wartawan berbasis media daring ini akan menyoroti isu-isu mendesak seperti pembangunan vila ilegal, limbah plastik, ekspansi properti yang menggusur warga lokal, dan meningkatnya jumlah digital nomad yang tidak menghargai adat istiadat lokal.
Kepengurusan baru IWO Bali juga akan memperkenalkan sejumlah program strategis yang selaras dengan visi Pemerintah Provinsi Bali dalam membangun ekosistem pariwisata berbasis budaya, lingkungan, dan kearifan lokal.
IWO Bali akan menjadi tuan rumah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IWO pada Oktober 2025, yang akan menjadi forum dialog nasional tentang masa depan jurnalisme digital di tengah krisis iklim dan arus globalisasi informasi.
Tri Widiyanti mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi membangun ruang informasi yang sehat dan berpihak pada rakyat, dengan keyakinan “ketika informasi dijaga dengan integritas, masa depan Bali akan tetap lestari. (*)
