Selasa, Agustus 19, 2025

Kota Pelajar, Yogyakarta Target Kualitas Sekolah Negeri Merata

Share

PanenTalks, Yogyakarta – Pemerintah Kota Yogyakarta menargetkan seluruh sekolah negeri sebagai sekolah unggulan. Fokus utama ada pada Sekolah Dasar (SD) negeri, dengan tujuan menciptakan pemerataan jumlah siswa dan menjadi pilihan utama masyarakat.

Langkah ini juga strategis untuk memperkuat citra Kota Yogyakarta sebagai kota pelajar atau pendidikan yang tak terbantahkan.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, secara tegas menyoroti fenomena ketidakmerataan jumlah siswa di SD negeri, berbanding terbalik dengan antrean panjang di SD swasta.

Kepala Sekolah dan Pengawas TK, SD, SMP Negeri Kota Yogyakarta mengikuti sosialisasi peningkatan kualitas sekolah negeri. (dok:pemkotyogya)

“SD swasta yang antre mau masuk berjubel, kita harus introspeksi. Berarti ini ada sesuatu yang kurang,” ujar Hasto dalam sosialisasi peningkatan kualitas sekolah negeri di Balai Kota, Selasa (1/7). Ia mencontohkan kasus SD Negeri Puro Pakualaman I yang sebelumnya hanya memiliki empat siswa di kelas satu, namun berhasil bangkit berkat upaya perbaikan.

Hasto mengajak seluruh sekolah negeri yang mengalami penurunan jumlah siswa baru untuk berintrospeksi. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga pun diminta untuk segera mengidentifikasi sekolah-sekolah yang menghadapi tantangan ini.

Menurutnya, kondisi ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi Pemkot Yogyakarta di tengah membanjirnya minat masyarakat terhadap SD swasta.

Untuk mengatasi kesenjangan kualitas, Hasto bahkan mengusulkan rotasi kepala sekolah. “Kepala sekolah-kepala sekolah yang bagus mungkin kalau perlu dipindah ke SD-SD yang tidak bagus. Kepala sekolah-kepala sekolah SMP yang terkenal, dipindah di SMP-SMP yang enggak terkenal,” tegasnya. Ide ini dilandasi keyakinan bahwa guru dan kepala sekolah yang berkualitas mampu mentransformasi sekolah, sehingga pemerataan dapat terwujud.

Pihaknya juga akan mempertegas regulasi soal pembatasan rombongan belajar di sekolah swasta dan negeri agar adil. Saat ini rombongan belajar sekolah dibatasi 4. Jika ada sekolah swasta akan membuka cabang baru, harus dikaji dulu di wilayah itu kekurangan tidak dan SD negeri sudah optimal atau belum. Optimalisasi SD dan SMP negeri itu karena arahan pemerintahan pusat akan menggratiskan semua SD dan SMP, sehingga harus merawat dengan baik di sekolah negeri.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori menyampaikan Pemkot Yogyakarta berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Yogyakarta. Budi menyebut indikator Indeks Pembangunan Manusia Kota Yogyakarta tinggi dan rata-rata lama sekolah di Kota Yogyakarta juga tinggi. Namun, diakuinya ada SD negeri yang peminatnya rendah dan sudah dipetakan.

Budi juga menegaskan tidak ada penutupan SD negeri karena jumlah muridnya rendah. Rencana regruping SD Negeri juga tidak ada. Untuk mengatasi itu Disdikpora Kota Yogyakarta akan membranding sekolah-sekolah negeri di Kota Yogyakarta.

“Soal pemerataan murid menjadi tantangan bagi kita bagaimana agar masyarakat tertarik sekolah negeri. Ending-nya siswa yang sekolah di sekolah negeri banyak. Pendidikan karakter menjadi salah satu titik berat kita,” tambah Budi.

Sedangkan Kepala SDN Puro Pakualaman I, Siti Nurzahroh menyebut pada Mei 2024 total di SDN Puro Pakualaman I ada 34 siswa dengan kelas 1 ada 4 siswa. Kemudian di tahun ajaran baru 2024/2025 jumlah siswa kelas 1 menjadi 17 siswa. Pada tahun ajaran 2025/2026 bisa mendapat 22 siswa baru di kelas 1 sehingga total ada 69 siswa di SDN Puro Pakualaman I.

“Usaha kami menyebarkan pamflet-pamflet ke seluruh TK di wilayah Pakualaman dan sekolah yang agak jauh. Kami juga mengunjungi sekolah-sekolah TK kami ajak kerja sama untuk membawa pamflet di sekolah untuk disebarkan ke sekeliling masyarakat wali murid di situ,” ucap Nur. (*)

Editor: Rahmat

Read more

Local News