PanenTalks, Semarang – Pemerintah Kota Semarang membuka keran kerjasama dengan Pemerintah Kota Nanjing Republik Rakyat Tiongkok.
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng menyampaikan apresiasi atas kunjungan tersebut.
“Sebagai bentuk nyata hubungan persahabatan antara dua kota memiliki latar sejarah dan budaya kuat,” kata Agustina, belum lama ini.
Pertemuan ini menjadi momentum penting mempererat hubungan sister city telah terjalin sejak penandatanganan Letter of Intent pada tahun 2016. Kemudian, penandatanganan MoU kerja sama Kota Bersaudara pada tahun 2018.
“Sebagai kota lebih muda, Semarang sangat ingin belajar dari Nanjing, tua telah diakui UNESCO dan memiliki sejarah peradaban lebih dari 3.000 tahun,” kata dia.
Dia mengharapkan, kerja sama ini bisa semakin luas dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat.
Ia menekankan, pentingnya penguatan kerja sama di bidang pendidikan dan kesehatan, menjadi prioritas pembangunan Kota Semarang dalam dua tahun pertama masa pemerintahannya.
“Dengan banyaknya perguruan tinggi di kedua kota, kami melihat peluang besar untuk pertukaran pelajar, program summer camp, serta kerja sama dalam bidang ketenagakerjaan,” terang dia.
Pihaknya ingin kerjasama tidak hanya seremonial, tetapi konkret dan terasa oleh pemuda-pemuda di kedua kota.
Selain itu, dirinya juga menyampaikan ketertarikan untuk belajar dari Nanjing sebagai kota hijau dengan indeks kebahagiaan tinggi.
“Kota Semarang tengah berupaya menjadi kota hijau dan kota kebahagiaan. Namun, tantangan pembangunan kota yang pesat kadang membuat kami luput dari aspek kehijauan,” ungkap dia.
Nanjing, kata dia, bisa menjadi contoh nyata dalam merancang kota seimbang antara pembangunan dan keberlanjutan lingkungan.
Dalam kesempatan tersebut, Agustin juga meminta dukungan dari Pemerintah Kota Nanjing untuk mendukung keanggotaan Kota Semarang dalam jaringan City Alliance Maritime Circle.
Sebuah platform kerja sama internasional mendorong pelestarian warisan budaya dan sejarah kota-kota maritim dunia.
“Kami melihat Semarang memiliki potensi besar sebagai kota modern tetap menjunjung nilai sejarah. Kami berharap kedua kota dapat memperluas kerja sama di bidang budaya, pariwisata, pendidikan, dan transportasi,” ujarnya.
Sebagai bagian dari penguatan hubungan kedua kota, pada tahun 2023 telah tanda tangan perjanjian kerja sama di bidang promosi seni budaya dan pariwisata.
Delegasi Nanjing pun meninjau sejumlah situs bersejarah di Semarang, termasuk Kelenteng Sam Poo Kong memiliki keterkaitan erat dengan sejarah pelayaran Cheng Ho dari Nanjing ke Asia Tenggara.
Agustin menutup pertemuan dengan menyampaikan, rencana kunjungan balasan ke Kota Nanjing pada tahun mendatang.
Pihaknya berharap hubungan sister city ini akan terus tumbuh menjadi kolaborasi konkret, inklusif, dan berkelanjutan. (*)