PanenTalks, Semarang – Pemerintah Kota Semarang menjadi anggota City Alliance Maritime Silk Road (CAMSR).
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng menyampaikan, menjadi anggota CAMSR merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Dalam hal ini memperkuat kerja sama internasional khususnya dengan Tiongkok. Meliputi bidang budaya, pendidikan, dan ekonomi.
“Bergabungnya Kota Semarang dalam CAMSR akan memberikan manfaat besar,” kata Agustina, belum lama ini.
Meliputi BBC pelestarian budaya, promosi wisata, hingga pertukaran pengetahuan. Hal ini adalah langkah konkret dalam memperkaya pengalaman dan jejaring global.
Pihaknya berharap akan menjadikan Kota Semarang semakin kaya dan berpengalaman dalam proses pelestarian budaya.
CAMSR merupakan aliansi kota-kota yang memiliki keterkaitan sejarah dengan Jalur Sutra Maritim dan saat ini beranggotakan 35 kota, sebagian besar dari Tiongkok.
Dengan bergabungnya Kota Semarang, Indonesia kini memiliki dua kota anggota. Sebelumnya Cirebon lebih dulu bergabung pada 2024.
Di hadapan delegasi Tiongkok dan tamu undangan lainnya, Agustina pun menyampaikan kekayaan bangunan bersejarah Kota Semarang.
Kekayaan bangunan, budaya serta keindahan alam ini sekaligus menjadi kekuatan Kota Semarang dalam CAMSR. Kunjungan ke Kota Semarang dapat menjadi pengalaman indah.
Atase Kebudayaan Kedutaan Besar Tiongkok (China) untuk Indonesia, Wang Si Ping mengungkapkan, perasaan tenang dan nyaman di kota ini.
“Semarang adalah kota penuh sejarah dan keramahan, wisatawan Tiongkok sangat cocok berkunjung,” ujarnya.
Dia menambahkan, kunjungan ini adalah wujud nyata dari kesepahaman antara Presiden Xi Jinping dan Presiden Prabowo berkomitmen mempererat hubungan bilateral kedua negara.
Wang ingin memanfaatkan kunjungan pertama di Kota Semarang semakin mempelajari budaya, sejarah dan memahami penduduk dan kehidupan di Kota Semarang.
Dia senang, kota bersejarah kuno seperti Semarang dalam mengembangkan jalur maritim untuk kemajuan kedua negara.
Keikutsertaan Kota Semarang dalam CAMSR memegang peranan penting dalam sejarah Jalur Sutra Maritim. Kota ini merupakan salah satu pelabuhan utama dalam pelayaran Laksamana Cheng Ho.
Warisan budaya Tionghoa-Indonesia masih hidup hingga kini, tercermin dari keberadaan Kelenteng Sam Poo Kong dan Tay Kak Sie. Selain itu, penyelenggaraan Festival Sam Poo telah tercatat sebagai Warisan Budaya Takbenda Nasional Indonesia. (*)