Rabu, Juni 18, 2025

Kota Semarang Sudah Miliki 20 TPS3R

Share

PanenTalks, Semarang – Pemerintah Kota Semarang mencatat sudah memiliki 20 Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) sebagai satu solusi untuk mengatasi persolan sampah di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut.

Terdiri dari 18 TPS3R berbasis masyarakat, dua TPS3R dikelola DLH. Selain itu, ada tiga TPST skala kota yakni TPST Undip, TPST Unnes, TPST BSB.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng mendorong peningkatan jumlah Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di ibu kota Provinsi Jawa Tengah.

“Pemerintah Kota Semarang berkomitmen untuk memperbanyak titik pengolahan sampah sebagai solusi di hulu untuk mengurangi beban TPA Jatibarang,” ungkap Agustina saat meninjau langsung pengolahan sampah di TPS3R Pedalangan, Banyumanik, Senin 7 April 2025.

Menurut dia, hal ini dapat diharapkan bisa ada di setiap masyarakat.

“Belum banyak, tapi saya yakin dengan keteladanan yang diciptakan, lama-lama kota Semarang akan bersih dengan cara seperti ini,” ungkap Agustina. 

Ia menambahkan, melalui pemanfaatan dana Rp 25 juta per RT per tahun, program gotong royong bisa diperluas untuk mewujudkan lingkungan bersih dari titik kampung dan permukiman. Ia pun berharap TPS3R Pedalangan bisa menjadi percontohan bagi wilayah lain.
“Yang di sini itu harus kita minta nantinya untuk bisa mengedukasi lingkungan yang lain,” tambahnya.

Dia mengapresiasi sistem pengelolaan sampah skala kecil di TPS3R Pedalangan telah memilah sampah organik dan anorganik. Sampah organik dijadikan pupuk untuk digunakan di pekarangan warga, sementara sampah anorganik seperti plastik dan kertas dipilah dan dijual kembali.

“Yang pupuk juga langsung dipakai untuk pekarangan masing-masing. Yang plastik dan kertas, sudah ada pengepul yang menjemput langsung,” jelasnya.

TPS3R Pedalangan memiliki fasilitas pemilahan dengan mesin press untuk mengurangi volume sampah anorganik serta fasilitas pengomposan dilengkapi mesin perajang dan pengayak pupuk. Dari total volume sampah 6 m³ per hari, sekitar 4 m³ berhasil dikurangi setiap hari. (*)

Read more

Local News