Rabu, Juni 18, 2025

KPI 2025 Fokuskan Pendidikan Berkeadilan untuk Anak

Share

PanenTalks, Yogyakarta – Pemerintah menegaskan komitmen membangun sistem pendidikan inklusif, berkeadilan dan berpihak kepada anak dalam Konferensi Pendidikan Indonesia (KPI) 2025.

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian menyampaikan, penguatan sumber daya manusia unggul dan berdaya saing merupakan fondasi utama kemajuan bangsa.

“Meskipun tugas utama Kemendagri menjaga stabilitas politik nasional, dukungan terhadap reformasi pendidikan, serta membina sinergi kebijakan pusat dan daerah menjadi bagian penting dari upaya memperkuat fondasi pembangunan,” ungkapnya, Jumat 16 Mei 2025.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto menekankan, teknologi dan keberpihakan afirmatif dalam kebijakan pendidikan menjawab tantangan pendidikan masa kini.

Brian mencatat, peningkatan jumlah pendaftar program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-Kuliah) sebagai indikator meningkatnya kesadaran pentingnya pendidikan. 

“Melalui KPI bisa menjadi momentum penting dalam menguatkan komitmen kolektif demi keberlanjutan pendidikan di Indonesia,” ungkapnya.

Suara Pendidikan, Suara Masa Depan 

Selain di tingkat pusat, komitmen terhadap pendidikan inklusif dan berkeadilan juga muncul dari kepala daerah berbagi pengalaman dalam sesi dialog. 

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menegaskan, pendidikan di Bantul harus menjadi hak nyata, tanpa memandang latar belakang sosial.

Bupati Tanah Datar Eka Putra menyampaikan, program satu rumah satu hafiz berhasil melahirkan 19.000 anak penghafal Al-Quran.

“Sebagai bagian dari penguatan karakter berbasis budaya lokal,” ungkapnya.

Inovasi Daerah dan Kolaborasi Lintas Sektor

KPI 2025 juga menghadirkan sesi-sesi paralel memamerkan berbagai inovasi pendidikan di berbagai daerah. Mulai dari penerapan teknologi tepat guna dan literasi berbasis budaya lokal. Di samping itu, penguatan kapasitas guru di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Forum ini mempertegas pentingnya ruang kolaboratif antara pemerintah pusat, daerah, pegiat pendidikan, dan masyarakat sipil. Hal ini mewujudkan transformasi pendidikan berkelanjutan dan kontekstual.

Hari pertama KPI 2025 menandai langkah konkret memperkuat sinergi pusat dan daerah. Dalam hal ini, membangun sistem pendidikan nasional berorientasi pada keberpihakan kepada anak. Selain itu, berlandaskan nilai inklusivitas, dan adaptif terhadap kebutuhan masa depan. (*)

Editor : Hendrati Hapsari

Read more

Local News