Jumat, Oktober 3, 2025

Lahan Non-Produktif Menjadi Kebun Labu Siam Pintar Berbasis IoT

Share

PanenTalks, Singaraja – Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) melalui Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) meluncurkan program inovatif yang mentransformasi lahan non-produktif menjadi sentra budidaya labu siam berteknologi tinggi di Desa Belantih, Bangli.

Program ini menggabungkan teknologi Internet of Things (IoT) dan Panel Surya untuk memberdayakan Kelompok PKK yang mayoritas bekerja sebagai buruh tani.

Ketua Tim PKM-PM, Ni Komang Meliani, menjelaskan bahwa inisiatif ini hadir sebagai solusi strategis untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dengan mengoptimalkan potensi lahan yang selama ini terabaikan.

“Dengan pemanfaatan teknologi IoT, Kelompok PKK kini dapat memantau kebutuhan air dan kondisi tanah secara real-time dari jarak jauh, membuat proses budidaya menjadi jauh lebih efisien dan efektif,” ujar Meliani.

Keunggulan utama program ini terletak pada integrasi teknologi ramah lingkungan. Sistem irigasi otomatis yang dikendalikan oleh sensor kelembaban tanah ditenagai oleh Panel Surya, yang menyediakan sumber energi terbarukan.

Hal ini tidak hanya mempermudah budidaya, tetapi juga menjadikannya ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Dosen Pembimbing, I Wayan Pardi, S.Pd., M.Pd., menekankan penggunaan teknologi pintar dalam pertanian merupakan peluang besar bagi warga desa untuk mengembangkan keterampilan dan mencapai kemandirian ekonomi.

“Pendampingan kami fokus pada pemanfaatan teknologi modern untuk meningkatkan hasil panen dan kesejahteraan,” tambahnya mengutip undiksha.ac.id.

Sebanyak 33 anggota Kelompok PKK Desa Belantih terlibat aktif dalam program ini. Mereka berhasil mengubah lahan non-produktif seluas 15 are menjadi lokasi budidaya labu siam percontohan.

Program ini juga selaras dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Tujuan 2 (Tanpa Kelaparan), Tujuan 5 (Kesetaraan Gender), dan Tujuan 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), mendukung tema utama kemandirian pangan, energi, dan air.

Anggota PKK menyambut program ini dengan antusias. Mereka mengaku terbantu dengan keterampilan baru yang diperoleh, mulai dari pelatihan teknologi hingga pendampingan pemasaran hasil panen.

Made Kicen, salah satu anggota PKK, mengungkapkan rasa senangnya, “Awalnya kami sempat ragu, tapi sekarang kami lebih percaya diri dalam mengelola kebun sendiri setelah belajar langsung menggunakan teknologi ini.”

Program ini diharapkan memberikan dampak nyata dengan menjadikan lahan non-produktif sebagai sumber penghasilan baru yang berkelanjutan.

Tim Undiksha berharap inovasi Budidaya Labu Siam Berteknologi IoT dan Panel Surya ini dapat direplikasi dan diterapkan di desa-desa lain di Kabupaten Bangli dan seluruh Bali. (*)

Read more

Local News