PanenTalks, Bantul – .Pemerintah Kabupaten Bantul terus mengukuhkan komitmennya dalam menjaga kerukunan dan keharmonisan antar umat beragama.
Hal ini ditegaskan oleh Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, saat menghadiri peresmian lahan parkir baru Gereja Katolik St. Martinus, Bangunharjo, pada Minggu (1/6) lalu.
Peresmian ini bertepatan dengan peringatan ulang tahun ke-43 gereja yang berlokasi di Jl. Imogiri Barat km 7, Semail.
Dalam sambutannya yang penuh apresiasi, Bupati Halim menyampaikan selamat ulang tahun kepada Gereja St. Martinus Bangunharjo.
“Dengan adanya lahan parkir ini, aktivitas umat akan semakin lancar dan tertata. Kami berterima kasih atas peran gereja dalam membangun kehidupan beragama yang kuat dan bermoral, demi mewujudkan Bantul yang lebih baik,” ujar Halim, sembari menyoroti kontribusi signifikan gereja dalam membentuk moral dan keimanan masyarakat.
Ia juga berharap pembangunan sarana ini akan mendorong peningkatan kualitas kegiatan keagamaan di masa mendatang.
Lahan parkir seluas 600 meter persegi dengan dimensi 10 x 60 meter ini dibangun menggunakan paving block, menandai upaya peningkatan kenyamanan dan keamanan umat dalam menjalankan aktivitas gereja. Pembangunan monumental ini merupakan hasil dari swadaya umat yang luar biasa, ditambah dengan dukungan finansial dari pemerintah.
Ketua Panitia Pembangunan Lahan Parkir, Dedakus Sikun Pribadi, mengungkapkan pertumbuhan pesat Gereja St. Martinus dari masa ke masa.
“Lima puluh tahun lalu, jemaat kita hanya sekitar 30 jiwa. Tahun 1975, ada umat yang menghibahkan tanahnya untuk gereja. Kini jumlah umat sudah mencapai lebih dari 600 jiwa,” jelas Dedakus. Ia menambahkan, selama ini umat sering kesulitan parkir, terpaksa menggunakan bahu jalan atau pemukiman warga.
“Maka, umat berswadaya, dan dengan tambahan dana dari pemerintah, kita bisa mewujudkan lahan parkir ini,” pungkasnya, menunjukkan kegigihan dan kebersamaan umat dalam memenuhi kebutuhan mereka
Vikaris Paroki, Pastor Stefanus Arief Gunawan, Pr., menyampaikan bahwa pembangunan lahan parkir ini bukan sekadar pembangunan fisik, melainkan wujud dari semangat kebersamaan dan kepedulian.
“Ini bukan hanya soal infrastruktur. Ini adalah hasil harapan, kerja keras, dan sinergi dari banyak pihak. Lahan parkir ini bukan sekadar tempat kendaraan, tetapi simbol keterbukaan gereja terhadap masyarakat. Gereja Bangunharjo ingin menjadi rumah bagi banyak orang, tempat tumbuhnya nilai kasih dan persaudaraan,” imbuhnya. (*)
Editor: Rahmat
