PanenTalks, Jakarta-Wamenkop Ferry Juliantono mengapresiasi Pemkab Lahat karena telah 100% menyelesaikan Musdesus dan pembentukan badan hukum Kopdes Merah Putih.
“Presiden Prabowo ingin mengubah paradigma pembangunan dengan mengalirkan kekuatan pusat ke desa,” ujarnya, di Kabupaten Lahat, Sumsel, Selasa (10/6).
Ia menegaskan bahwa pembentukan 80 ribu Kopdes merupakan implementasi Pasal 33 UUD 1945. “Belum pernah dalam sejarah, sumber daya pusat disalurkan sebesar ini ke desa,” tegasnya.
Menurutnya, pada Juli akan diumumkan secara resmi dan mulai operasional Oktober 2025. “Kami akan matangkan pembiayaan, pelatihan SDM, dan pemanfaatan aset desa,” tambahnya.
Wamenkop mendorong pemanfaatan aset negara yang idle. “Lebih baik dana digunakan untuk pembiayaan koperasi daripada pembangunan fisik,” jelasnya.
Ia juga mengatakan Kopdes dapat mengatasi rentenir dan pinjol, serta menyediakan apotek dan klinik desa. “Ini akan bantu puskesmas dan layani ibu hamil, balita, dan lansia,” katanya.
Gerai Kopdes juga akan menyalurkan kebutuhan pokok, elpiji, pupuk, dan alat pertanian. “Akan ada cold storage agar hasil tani tetap segar dan bernilai,” ujarnya.
Ia berharap 3–4 koperasi percontohan terbentuk di Lahat dalam dua bulan. “Kami juga akan sinergikan database desa presisi dari IPB,” ucapnya.
Wamenkop menyebut tiap Kopdes bisa fokus pada potensi daerah, termasuk tambang. “UU Minerba sudah memungkinkan koperasi ajukan izin,” katanya.
Bahkan, sumur eks Pertamina di Sumsel bisa dikelola koperasi. “Permennya sedang dijajaki oleh Kementerian ESDM,” jelasnya.
Bupati Lahat Bursah Zarnubi menyampaikan, “Musdesus telah selesai di 360 desa dan 17 kelurahan, semuanya sudah diupload dan diproses notaris.”
Ia mengusulkan Desa Pagar Jati sebagai koperasi percontohan. “Desa ini lumbung padi, bisa hasilkan 48 ribu ton bila irigasi diperkuat,” tuturnya.
“Dana notaris kami bantu Rp2 juta dari APBD agar tidak membebani desa. Kalau 40% dari 377 koperasi berhasil, dampak ekonomi sangat besar,” tegas Bupati.
Menurutnya, koperasi harus jadi alat gerakan rakyat. “Bukan sekadar ekonomi, tapi jalan menuju kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan,” pungkasnya.