Sabtu, September 27, 2025

Lama Vakum, IKA PMII DIY Muncul Lagi

Share

PanenTalks, Yogyakarta – Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (IKA PMII DIY) resmi kembali aktif setelah vakum selama dua dekade.

Organissi itu kembali aktifnya organisasi setelah pengukuhan kepengurusan baru periode 2025-2030. Pengukuhan IKA PMII DIY dalam sebuah seremoni di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta dengan mengusung tema Mengistimewakan Yogyakarta, Membangun Indonesia.

Langkah ini menandai komitmen baru IKA PMII DIY dalam berkontribusi untuk transformasi pendidikan nasional dan penguatan sumber daya manusia (SDM) unggul. Ini sejalan dengan visi besar Indonesia Emas 2045.

Isu Pendidikan dan UKT

Ketua Umum IKA PMII DIY, Ahmad Anfasul Marom menegaskan kepengurusan baru bukan sekadar restrukturisasi internal. Ini merupakan bentuk keseriusan alumni untuk turun tangan dalam menyelesaikan persoalan-persoalan pendidikan nasional. Terutama soal kualitas SDM dan kebijakan Uang Kuliah Tunggal (UKT).

“Forum ini juga strategis bagi pemangku perguruan tinggi dan IKA-PMII DIY untuk berkolaborasi memberi sinyal-sinyal perbaikan terhadap persoalan-persoalan pendidikan. Khususnya terkait dengan SDM dan UKT mahasiswa yang sempat bergejolak. Di sisi lain pemerintah mendorong SDM unggul dan Indonesia Emas 2045,” ujar Aan, sapaannya, Minggu, 3 Agustus 2025.

Organisasi itu juga membuka jalan kolaborasi lintas sektor antara alumni, kampus, dan pembuat kebijakan publik. Dengan kekuatan jaringan, mereka berharap bisa memberi dampak konkrit terhadap arah pembangunan pendidikan dan kepemudaan di Indonesia.

Program Unggulan dan Kolaborasi Strategis

IKA PMII DIY menyatakan dukungan penuh terhadap program Future Leaders Fellowship (FLF) yang diluncurkan oleh Pengurus Besar PMII di berbagai kampus negeri. Di tingkat wilayah, organisasi alumni ini tengah mempersiapkan program Master Class yang akan menyasar pengembangan startup, bisnis digital, konten kreatif, pendidikan, hingga teknologi pertanian.

Aan menekankan pentingnya memperluas peran alumni di luar politik dan akademisi, agar kontribusi PMII bisa menyebar lebih merata ke sektor-sektor strategis.

“Perlu menjalin kerja sama dan kolaborasi lintas sektor strategis supaya diaspora alumni bisa berdampak lebih luas lagi. Ya setidaknya tidak terus berjubel di sektor politisi dan akademisi,” ujarnya.

Pengukuhan Diwarnai Nuansa Tradisional dan Sejarah

Pengukuhan kepengurusan berlangsung khidmat dan penuh nuansa budaya. Ketua Panitia, Edwin Ristianto, menuturkan penyusunan rangkaian acara secara khusus untuk mencerminkan kesinambungan nilai dan sejarah organisasi. Mulai dari hadroh penyambutan, pemutaran video dokumenter sejarah PMII, hingga tari tradisional Jawa ‘Niti Laku‘, menjadi bagian dari prosesi tersebut.

“Organisasi ini harus menjadi rumah besar bagi seluruh alumni PMII untuk berkarya dan berkolaborasi,” kata Edwin.

Sebanyak 385 tamu undangan dari berbagai unsur hadir dalam acara ini, termasuk perwakilan dari PB IKA-PMII, DPR RI, DPD RI, ormas keagamaan, akademisi, hingga tokoh masyarakat.

Dengan struktur kepengurusan dan program yang lebih adaptif, organisasi ingin menjadi rumah kolaboratif bagi seluruh alumninya. Pasalnya mereka bukan sekadar untuk nostalgia, tapi untuk berinovasi dan menciptakan dampak strategis bagi bangsa. (*)

Read more

Local News