Sabtu, September 27, 2025

Lampung Ekspor 6,3 Ton Kopi Bubuk ke Hong Kong

Share

PanenTalks, Jakarta-Sebanyak 6,3 ton kopi bubuk Lampung resmi diekspor ke Hong Kong. Ekspor ini menjadi momen bersejarah karena untuk pertama kalinya Lampung mengirim produk olahan, bukan lagi biji mentah.

Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan, menegaskan bahwa langkah ini adalah bentuk nyata hilirisasi. “Tidak lagi sekadar biji mentah tapi sudah dalam bentuk produk olahan. Inilah yang kita sebut hilirisasi nyata, sudah naik level,” kata Marindo, Kamis (18/9/2025). Ia menyebut nilai ekspor kopi bubuk perdana tersebut mencapai Rp 750 juta.

Marindo menambahkan, hilirisasi kopi akan memberikan nilai tambah sekaligus memperkuat daya saing komoditas unggulan Lampung di pasar global.

Kepala Karantina Lampung, Donni Muksydayan, juga menekankan pentingnya ekspor kopi dalam bentuk bubuk sangrai. “Produk ini memiliki harga jual lebih tinggi karena telah melalui proses pengolahan yang meningkatkan cita rasa, memperpanjang masa simpan, dan lebih siap masuk ke segmen pasar premium,” ujar Donni.

Ia menjelaskan, Karantina Lampung memfasilitasi seluruh proses ekspor, termasuk koordinasi dan pemeriksaan teknis. “Kami memastikan komoditas memenuhi standar negara tujuan. Barantin juga menerbitkan Phytosanitary Certificate sebagai jaminan mutu dan keamanan produk,” katanya.

Donni menyebut ekspor kopi roasting dari Lampung sudah berjalan ke beberapa negara. “Tahun 2024 lalu, volume ekspor kopi mencapai 1,1 ton ke Tiongkok dan Taiwan. Tahun ini tercatat pengiriman 230 kilogram ke Tiongkok,” ujarnya.

Data Barantin Electronic System for Transaction and Utility Service Technology (BEST TRUST) menunjukkan tren ekspor kopi Lampung terus menanjak. Pada 2023, volume ekspor mencapai 167,56 ribu ton senilai Rp 4,725 triliun. Angka itu melonjak pada 2024 menjadi 189,81 ribu ton dengan nilai Rp 10,456 triliun. Sementara periode Januari–Juli 2025, ekspor sudah menembus 160,73 ribu ton dengan nilai Rp 10,741 triliun.

Direktur Hilirisasi Hasil Perkebunan Kementan, Kuntoro Boga, menilai Lampung punya peran besar dalam mendongkrak ekspor kopi nasional. “Nilai ekspor kopi Indonesia tahun 2024 mencapai 1,638 miliar dollar AS atau sekitar Rp 25 triliun. Naik hampir 76,33 persen dibanding tahun sebelumnya. Lampung adalah penopang terbesar, melampaui Sumatera Utara, Jawa Timur, maupun Aceh,” kata Kuntoro.

Dengan ekspor perdana kopi bubuk ke Hong Kong ini, Lampung menegaskan posisinya sebagai daerah penghasil kopi utama yang kini naik kelas melalui hilirisasi.

Read more

Local News