Senin, Agustus 18, 2025

Lima Fakultas di UNDIP Ciptakan Inovasi Bidang Pangan

Share

PanenTalks, Semarang – Lima fakultas di Universitas Diponegoro Semarang menciptakan berbagai inovasi mendukung terwujudnya progam ketahanan pangan.

Meliputi Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) menampilkan hasil agribisnis unggulan seperti telur ayam, melon, susu, anggrek, serta informasi pelatihan agribisnis.

Kedokteran (FK) menghadirkan layanan Kesehatan, makanan fungsional dan konsultasi gizi. Sains dan Matematika (FSM) memamerkan riset unggulan seperti inovasi nanosil, ozon, karbon aktif dan atsiri. Teknik (FT) memperkenalkan teknologi pertanian terkini seperti greenhouse dan mesin pengering dan sistem kontrol kandang ayam.

Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) menghadirkan food truck “Makaira” menyajikan kopi laut dan es krim.

Rektor UNDIP, Prof. Suharnomo, S.E., M.Si mengatakan, UNDIP sebagai simpul inovasi membumikan riset ke tengah masyarakat.

“AGRIMAT & JTCC adalah contoh konkret sinergi pentahelix kampus, industri, pemerintah, komunitas, dan media,” kata dia, Jumat 18 Juli 2025.

Penyelenggaraan AGRIMAT & Jateng Cold Chain Expo (JTCC) 2025 menggandeng PT Wahana Kemalaniaga Makmur (WAKENI). Pameran dan forum inovasi pangan terbesar di Jawa Tengah berlangsung 17–19 Juli 2025 di Muladi Dome UNDIP. Temanya adalah ‘Menghasilkan Solusi Canggih untuk Masa Depan Pertanian dan Cold Chain Indonesia.’

Rektor mengatakan, UNDIP telah membentuk task force ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan sejak pelantikan pada April 2024. “UNDIP ingin hadir memberikan kontribusi nyata melalui gagasan dan keilmuan para dosen dan guru besar. Kami berharap langkah ini tidak hanya membantu masyarakat secara langsung, tetapi juga menjadi inspirasi bagi civitas academika lainnya,” katanya.

Kabid Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Provinsi Jawa Tengah, Sri Boto Rini, S.P., M.P. menyampaikan, pentingnya kolaborasi strategis menjawab tantangan pangan nasional.

“Jawa Tengah siap menjadi pusat pengembangan teknologi pangan Indonesia,” kata dia.

Dia menerangkan, sektor pertanian di Jawa Tengah telah memberikan kontribusi signifikan sebagai penyangga utama pangan nasional. Ia berharap agenda ini menginspirasi lebih banyak sinergi nyata demi ketahanan dan kedaulatan pangan Indonesia. (*)

Read more

Local News