PanenTalks, Yogyakarta – Meskipun memiliki keterbatasan lahan pertanian, Pemerintah Kota Yogyakarta menunjukkan komitmen kuat dalam mengatasi kerawanan pangan melalui inovasi program Food Bank “Lumbung Mataraman”. Inisiatif ini hadir sebagai solusi dinamis, memanfaatkan semangat berbagi dari masyarakat untuk sesama.
Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Sukidi, “Lumbung Mataraman” mengadopsi dua pendekatan strategis: Food Rescue, yang secara aktif menyelamatkan makanan berlebih yang masih layak konsumsi, dan Food Charity, berupa donasi bahan makanan yang kemudian disalurkan kepada kelompok masyarakat rentan.
Sasaran utama program ini meliputi lansia prasejahtera, warga miskin dan terlantar, mahasiswa dalam kesulitan ekonomi, serta musafir yang membutuhkan uluran tangan berupa pangan.

Lebih lanjut, Sukidi mengungkapkan keterlibatan aktif berbagai elemen masyarakat sebagai pendonor, mulai dari sektor perhotelan, restoran, rumah makan, katering, ritel, masyarakat umum, hingga instansi pemerintah dan lembaga sosial. Sinergi ini memperkuat fondasi program dan memastikan keberlanjutannya.
Ia menambahkan, dalam proses distribusinya, Lumbung Mataraman akan bekerja sama dengan mitra distribusi seperti BAZNAS dan komunitas non-profit yang bergerak di bidang penyelamatan pangan.
Sukidi juga menjelaskan bahwa seluruh makanan yang diterima akan diperiksa kelayakannya melalui uji organoleptik yakni tekstur, bau dan rasa sehingga hanya makanan yang lolos pemeriksaan yang akan didistribusikan kepada para penerima manfaat yang disebut sebagai Food Heroes.
“Melalui semangat gotong royong dan kerelaan, kita ingin menyentuh mereka yang paling membutuhkan, tanpa mempersulit siapa pun. Cukup satu hari dalam sepekan, mudah-mudahan dampaknya bisa luas,” tambahnya.
Rencananya, peluncuran resmi program Food Bank Lumbung Mataraman akan dilaksanakan pada 16 Mei 2025. Pemerintah Kota juga membuka peluang kerja sama lebih luas dengan sektor swasta, seperti Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).
Dengan kolaborasi lintas sektor dan pengelolaan yang terstruktur, harapannya program Lumbung Mataraman akan tumbuh progresif dan menjadi model ketahanan pangan berbasis solidaritas sosial di Kota Yogyakarta. (*)
Editor: Rahmat
.