PanenTalks, Yogyakarta – Universitas Gadjah Mada (UGM) menggandeng Kementerian Perdagangan menyukseskan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Periode II berfokus penguatan sektor perdagangan dan digitalisasi UMKM.
Kerja sama ini disahkan dengan penandatanganan perjanjian antara Bambang Wisnu Subroto dari Kementerian Perdagangan dan Dr. Rustamadji selaku Direktur Pengabdian kepada Masyarakat (DPkM) UGM.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni UGM, Dr. Arie Sujito mengatakan, melalui KKN mahasiswa dapat menerjemahkan ilmu secara praktis untuk memecahkan masalah nyata di masyarakat.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Iqbal Shoffan Shofwan menyampaikan pentingnya, mahasiswa memahami dinamika lapangan, termasuk peta tantangan pelaku UMKM.
Ia menjelaskan, banyak usaha mikro terlalu fokus pada produksi, tetapi mengesampingkan pemasaran.
“Kementerian Perdagangan memfasilitasi melalui pasar niaga elektronik dan pasar niaga sosial,” kata dia.
Pihaknya mendorong kemitraan UMKM dengan swalayan serta mendukung program KKN. Kemendag memiliki program serupa Penggerak Muda Pasar Rakyat beranggota mahasiswa.
Mahasiswa, kata dia, mengenal konsep onboarding UMKM ke pasar niaga elektronik. Di samping strategi kemitraan antara pelaku usaha kecil dengan swalayan.
Para praktisi dari Meta, Bukalapak, Redy, hingga Dompet Dhuafa membagikan kiat-kiat pemasaran digital dan eksperimen bisnis untuk memperluas pasar. Mahasiswa mendapat tantangan membawa teknologi sekaligus memahami logika dan kebutuhan di lapangan.
Mahasiswi FEB, Nafisa Ariqoh mengaku senang bisa memiliki kesempatan dialog dengan narasumber kompeten. Dia akan melaksanakan KKN di Magelang, Jawa Tengah dekat dengan sektor pertanian.
Program ini salah satu upaya konkret UGM untuk mencetak lulusan cerdas akademis sekaligus peka sosial. Tujuannya mampu menjadi agen perubahan di masyarakat.
Pembekalan mahasiswa KKN dapat membantu pelaku UMKM meningkatkan daya saing dan mendorong inovasi produk. Di samping, memperluas akses pasar, baik melalui jalur konvensional maupun digital.
Kolaborasi ini sejalan dengan semangat UGM sebagai universitas yang merakyat, mandiri, dan berkelanjutan. UGM terus mendorong mahasiswa membawa ilmu pengetahuan keluar dari ruang kelas demi menggerakkan perekonomian rakyat. (*)
Editor : Hendrati Hapsari