Selasa, Agustus 19, 2025

Mahasiswa KKN UGM Latih Transmigran Buat Olahan Pangan

Share

PanenTalks, Yogyakarta – Mahasiswa KKN UGM (Universitas Gadjah Mada) unit Muna Merona melaksanakan program pelatihan keterampilan olahan pangan di kawasan transmigrasi Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.

Bekerja sama dengan Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Transnaker) setempat, mereka menyelenggarakan dua jenis pelatihan, yaitu Pelatihan Olahan Pangan Lokal dan Pelatihan Keterampilan Kerajinan, yang diikuti 120 peserta dari enam desa antara lain Maligano, Pohorua, Moolo, Lapole, Raimuna, dan Langkoroni.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa berupaya mendorong peningkatan kapasitas masyarakat desa dengan mengolah potensi yang tersedia secara kreatif dan produktif.

Belajar Potensi Lokal

“Kesempatan langka bagi kami untuk praktik langsung di lapangan, berdampingan dengan warga, dan belajar tentang bagaimana potensi lokal bisa diolah menjadi produk kreatif dan bernilai jual,” kata Muhammad Raafi, salah satu anggota tim KKN Muna Merona.

Dalam pelatihan olahan pangan yang digelar di Balai Desa Maligano, para peserta terutama ibu rumah tangga mempelajari cara mengolah bahan lokal. Olahan ini kemudian menjadi aneka produk seperti selai kaya, keripik singkong, teh kelor, serta pempek dan bakso dari ikan Lajang.

Tidak hanya praktik membuat produk, warga juga mendapat pembekalan materi tentang branding, strategi pemasaran, hingga pengurusan izin PIRT.

Sementara itu, pelatihan kerajinan tangan dilaksanakan di Balai Desa Pohorua. Fokus utama kegiatan ini adalah pemanfaatan limbah dan bahan sisa seperti plastik dan kain perca.

Hasilnya, warga belajar membuat eco-brick, vas bunga, hingga aneka produk berbasis kain perca seperti tas. “Masyarakat menyambut kegiatan ini dengan antusias tinggi,” ujar Raafi.

Salah satu peserta, Siti Asmah dari Desa Lapole, mengaku pelatihan ini sangat bermanfaat bagi dirinya dan warga lain. Menurutnya, keterampilan yang diajarkan bisa membuka peluang baru di bidang usaha rumahan. “Bisa dijadikan untuk sumber usaha,” katanya.

Kepala Dinas Transnaker Kabupaten Muna, Syahrir, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Ia menilai kolaborasi dengan mahasiswa memberi dampak positif yang nyata bagi masyarakat.

“Kerja sama dengan KKN UGM menjadi momentum yang bagus karena Kabupaten Muna harus bisa dikenal lebih luas, tidak hanya sebagai penghasil bahan mentah, tetapi juga lewat produk-produk bernilai jual dari bahan lokal,” ujarnya.

Lebih jauh, Syahrir berharap inisiatif seperti ini bisa menjadi titik awal lahirnya wirausaha-wirausaha baru berbasis lokal.

“Pelatihan semacam ini makin menambah wawasan dan keterampilan warga yang tinggi di kawasan transmigrasi dengan memanfaatkan potensi lokal,” kata dia menambahkan. (*)

Read more

Local News