Selasa, Agustus 19, 2025

Mahasiswa UGM Gagas Inovasi Dimsum Lele dan Ayam

Share

PanenTalks, Yogyakarta – Tim KKN-PPM UGM Sangga Baruna mengadakan pelatihan pengolahan makanan inovatif dimsum lele dan ayam berbasis ikan dan daging lokal di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Kegiatan yang mendorong peningkatan ekonomi masyarakat lokal ini bertajuk “Pengolahan Dimsum Lele dan Ayam serta Strategi Pemasarannya” ini digelar bersama ibu-ibu PKK Pokja 3 di Kantor Desa Sumbermulyo.

Pelatihan dari KKN UGM menjadi bagian dari program pemberdayaan masyarakat melalui inovasi pangan. Khususnya produk berbahan dasar lele dengan kombinasi ayam.

Nilai Jual Tinggi

Intan Adelia Sari Kusuma Wardani, penanggung jawab program, menyebut bahwa ide kegiatan ini berangkat dari pengalaman saat kuliah di Fakultas Pertanian UGM.

“Dari situ, saya mulai berpikir untuk mengembangkan olahan dimsum berbahan dasar ikan lokal agar memiliki nilai jual lebih tinggi. Salah satu bahan yang potensial adalah ikan lele, karena mudah untuk mendapatkannya dengan harga terjangkau,” kata dia, Kamis, 17 Juli 2025

Ia menjelaskan bahwa idenya muncul saat praktikum. Saat itu, Intan dan tim membuat dimsum ayam dicampur tepung tulang ikan. Ternyata kuliner olahannya mendapat tanggapan positif karena rasanya yang enak.

Melihat potensi tersebut, tim KKN Sangga Baruna kemudian mengembangkan dua varian: dimsum lele murni dan dimsum campuran lele-ayam.

Hasil evaluasi rasa menunjukkan bahwa campuran lele dan ayam memberikan rasa, aroma, dan tekstur yang lebih disukai. Inovasi ini pun menjadi program unggulan KKN dan bisa mendorong nilai tambah ikan lele serta meningkatkan konsumsi di kalangan masyarakat.

Pelatihan itu sendiri menjadi tiga sesi utama. Intan dari Prodi Teknologi Hasil Perikanan memimpin sesi pembuatan dimsum sekaligus menjelaskan teknik pengemasan vakum.

Pentingnya Konsumsi Protein

Kemudian, Fikri dari Prodi Ilmu Keperawatan menjelaskan nilai gizi lele dan ayam, serta pentingnya konsumsi protein hewani. Sesi terakhir oleh Fatin dari Prodi Teknik Industri, yang mengajarkan strategi branding melalui video marketing, penggunaan aplikasi CapCut, hingga pengelolaan akun TikTok Shop.

Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari warga, khususnya para ibu PKK Pokja 3 yang antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.

“Mereka aktif dalam membantu menyiapkan peralatan, menyimak setiap penjelasan, dan mencatat informasi penting,” ujar Intan.

Ia juga menyebutkan bahwa kegiatan ini turut dihadiri Tim Penggerak PKK Kecamatan, Pendamping Desa, dan Ketua Tim Penggerak PKK Desa Sumbermulyo. Mereka menunjukkan dukungan penuh terhadap inisiatif mahasiswa.

Ketua Tim Penggerak PKK Desa Sumbermulyo, Alfiah, memberikan apresiasi atas kegiatan ini. Ia menyampaikan harapan agar pelatihan bisa memberikan dampak nyata bagi peningkatan ekonomi warga.

“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat dalam mengolah produk makanan yang bernilai ekonomis tinggi,” kata Ketua Tim Penggerak PKK tersebut.

Sejalan dengan itu, sejumlah ibu PKK juga memberikan testimoni positif terhadap hasil dimsum lele-ayam, hasil olahan sendiri. Mereka menilai rasa dan teksturnya enak, serta biaya produksi yang terjangkau. Ini membuka peluang bagi mereka untuk memasarkan produk tersebut.

Menutup kegiatan, Birrul Qisty selaku Kormanit Tim KKN Sangga Baruna menyampaikan bahwa program ini memiliki visi jangka panjang.

“Kami berharap ibu-ibu bisa memulai usaha rumahan dengan menjual dimsum lele-ayam dalam bentuk produk vakum dan frozen food. Selain menambah penghasilan keluarga, program ini juga bisa meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat,” kata Birrul. (*)

Read more

Local News