Sabtu, September 27, 2025

Malioboro Full Pedestrian Selama 24 Jam pada 7 Oktober

Share

PanenTalks, Yogyakarta – Pemerintah Kota Yogyakarta akan menggelar uji coba penerapan kawasan full pedestrian di sepanjang Malioboro selama 24 jam penuh pada 7 Oktober 2025, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-269 Kota Yogyakarta.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengungkapkan bahwa kebijakan ini bersifat sementara dan akan dievaluasi setelah pelaksanaannya. Tujuannya adalah untuk melihat kemungkinan menjadikan Malioboro sebagai area bebas kendaraan bermotor secara penuh di masa mendatang.

“Tanggal 7 ya sebagai satu uji coba full pedestrian,” kata Hasto, Sabtu (27/9/2025).

“Ini menjadi bagian uji coba dan akan kami evaluasi,” katanya.

Saat ini, Malioboro sudah memiliki jam tertentu di mana kendaraan bermotor dibatasi, yakni setiap pukul 18.00 hingga 21.00 WIB.

Namun pada 7 Oktober nanti, seluruh akses kendaraan, termasuk kendaraan pribadi dan angkutan umum, akan dihentikan selama 24 jam penuh—kecuali untuk armada TransJogja dan becak kayuh.

Kebijakan ini mendapat perhatian publik karena merupakan langkah besar dalam upaya mengembalikan Malioboro sebagai ruang publik yang lebih ramah bagi pejalan kaki.

Namun, Hasto menegaskan bahwa pelaksanaan full pedestrian ini tidak akan dibarengi dengan acara perayaan yang meriah. Tidak akan ada pertunjukan besar atau event seperti Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) yang biasanya menjadi bagian dari peringatan HUT Kota.

“Kita tidak ingin membuat atraksi yang heboh. Alokasi anggaran di sana untuk layanan publik, disitu nanti ada kompetisi untuk lomba layanan publik yang ada,” katanya.

Sebagai alternatif perayaan, Pemkot Yogyakarta akan menggelar kompetisi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang fokus pada peningkatan kualitas layanan publik.

“Kompetisi untuk lomba-lomba yang ada tentang layanan publik itu kita kompetisikan. Nanti ditunggu saja,” ungkapnya.

Industri Pariwisata Apresiasi Uji Coba

Langkah ini mendapat sambutan positif dari pelaku industri pariwisata. Ketua DPD Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Bobby Ardiyanto, menilai uji coba tersebut dapat memperkuat daya tarik Malioboro sebagai destinasi wisata.

Menurut Bobby, berkurangnya kendaraan bermotor akan membuat suasana Malioboro semakin nyaman bagi pengunjung, sekaligus meningkatkan kualitas udara di area tersebut.

“Kualitas pelayanan yang baik akan membuat wisatawan ingin kembali lagi, sekaligus memperkuat citra Kota Jogja sebagai destinasi wisata unggulan,” ujarnya.

Pemerintah Kota berharap uji coba ini menjadi awal dari penataan Malioboro yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan. Keputusan apakah Malioboro akan benar-benar dijadikan kawasan full pedestrian secara permanen akan diambil setelah hasil evaluasi uji coba diumumkan. (*)

Read more

Local News