PanenTalks, Denpasar– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara menjalin kerja sama dengan Pemprov Bali untuk mengembangkan sektor pariwisata, ekonomi kreatif, dan tata kelola pemerintahan.
Gubernur Bali Wayan Koster dan Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda Laos menandatangani kesepakatan bersama untuk penguatan kerja sama di tiga sektor yaitu Tata Kelola Pemenuhan Dokumen Monitoring, Controlling, Surveillance For Prevention (MCP), Penyelenggaraan Pemerintahan Digital serta Pembangunan Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Penandatanganan kesepakatan bersama dan berjanjian kerja sama berlangsung di Ruang Pertemuan Kertha Sabha, Jayasabha Denpasar, Senin (4/8/2025).
Gubernur Maluku Utara, Sherly, menyatakan ketertarikannya belajar dari Bali yang dianggap sebagai tolok ukur keberhasilan pariwisata di Indonesia.
Melalui kerja sama ini, Maluku Utara ingin mengadopsi keberhasilan Bali dalam membangun ekosistem pariwisata yang hidup dan inklusif.
Hal ini diharapkan dapat membantu Maluku Utara, yang memiliki banyak potensi alam dan budaya, untuk mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatifnya.
Selain pariwisata dan ekonomi kreatif, ada dua sektor lain yang menjadi fokus kerja sama ini:
Penyelenggaraan Pemerintahan Digital: Maluku Utara juga ingin belajar dari Bali yang berhasil menjadi Juara I di regional Jawa-Bali dalam hal digitalisasi.
Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat digitalisasi layanan di Maluku Utara menuju sistem yang lebih efisien dan terpercaya.
Gubernur Sherly menekankan bahwa kerja sama ini bukan sekadar seremonial, tetapi harus ditindaklanjuti dengan komitmen nyata untuk saling belajar dan bertumbuh. Ia berharap seluruh jajaran di Maluku Utara dapat belajar dari yang terbaik untuk meningkatkan kualitas layanan dan kesejahteraan masyarakat.
Acara penandatanganan kerja sama ini dihadiri oleh sejumlah pejabat dari kedua provinsi, termasuk Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra.
Tata Kelola Pemenuhan Dokumen MCP: Maluku Utara ingin meningkatkan skor Monitoring Center for Prevention (MCP).
Pada tahun 2024, Bali menduduki peringkat pertama dengan skor 99, sedangkan Maluku Utara masih di angka 71. Gubernur Sherly optimistis kerja sama ini akan membantu Maluku Utara mencapai target skor 82 pada tahun 2025 dan masuk dalam lima besar nasional. (*)