PanenTalks, Jakarta-Di bawah rimbunnya pepohonan Papua, terselip satu anugerah alam yang mungkin belum sepopuler mangga atau rambutan, tapi selalu memikat siapa pun yang mencicipinya, matoa.
Buah berkulit keras seperti kelengkeng ini punya aroma harum yang khas dan rasa manis legit, perpaduan antara durian dan rambutan dengan sedikit sentuhan lengkeng di ujung lidah. Tak heran, matoa sering disebut “buah kebanggaan Tanah Papua” karena selain rasanya yang unik, pohonnya yang tinggi menjulang juga menjadi simbol kekuatan dan kelimpahan alam timur Indonesia.
Di Papua, matoa bukan sekadar buah musiman, tapi bagian dari kehidupan sosial dan budaya. Saat musim panen tiba, warga akan memetik matoa bersama-sama, lalu membagikannya ke tetangga atau dijajakan di pasar-pasar tradisional. Tradisi ini bukan hanya tentang hasil bumi, tapi juga tentang kebersamaan dan rasa syukur.
Namun di balik kelezatan dan nilai budaya itu, buah matoa menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan.
1. Sumber Antioksidan Alami
Matoa kaya akan vitamin C dan E, dua komponen penting yang berperan sebagai antioksidan. Kandungan ini membantu melawan radikal bebas yang bisa merusak sel-sel tubuh. Konsumsi matoa secara rutin dipercaya dapat membantu menjaga kesehatan kulit, memperlambat penuaan dini, dan memperkuat sistem imun.
2. Meningkatkan Energi dan Daya Tahan Tubuh
Daging buah matoa mengandung glukosa alami yang memberikan energi cepat bagi tubuh. Tak heran, banyak masyarakat Papua yang mengonsumsinya saat bekerja di ladang atau setelah aktivitas berat. Selain itu, kandungan mineralnya membantu menjaga keseimbangan elektrolit tubuh agar tidak mudah lelah.
3. Menjaga Kesehatan Jantung
Kandungan flavonoid dan saponin dalam matoa berfungsi menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL). Hal ini menjadikan matoa sebagai buah yang baik untuk menjaga kesehatan jantung serta mencegah risiko penyakit kardiovaskular.
4. Membantu Menurunkan Tekanan Darah
Buah ini juga mengandung kalium, yang berperan penting dalam menjaga tekanan darah tetap stabil. Kalium bekerja dengan cara menyeimbangkan kadar natrium di tubuh dan mengatur fungsi otot jantung agar tetap optimal.
5. Menyehatkan Pencernaan
Matoa memiliki serat alami yang membantu melancarkan sistem pencernaan dan mencegah sembelit. Serat ini juga membantu menurunkan kadar gula darah dan membuat rasa kenyang lebih lama, cocok bagi mereka yang sedang menjaga berat badan.
6. Mendukung Regenerasi Sel
Kandungan vitamin E dalam buah matoa tidak hanya baik untuk kulit, tapi juga membantu mempercepat proses penyembuhan luka dan regenerasi sel-sel tubuh.
Dengan semua manfaat ini, tak berlebihan jika matoa disebut sebagai “permata manis dari Timur”. Kini, popularitasnya mulai menembus pasar nasional bahkan internasional. Beberapa daerah di luar Papua, seperti Sulawesi dan Kalimantan, mulai menanam matoa karena daya tarik ekonominya yang tinggi dan perawatannya yang relatif mudah.
Matoa tak hanya menawarkan rasa yang memanjakan lidah, tapi juga menjadi simbol potensi besar buah lokal Indonesia yang patut dijaga dan dikembangkan. Di setiap gigitan manisnya, tersimpan cerita tentang tanah Papua yang subur, masyarakatnya yang hangat, dan kekayaan alam Nusantara yang tak pernah habis untuk dikagumi.