PanenTalks, Yogyakarta – Pemkot Yogyakarta menargetkan Gerakan Masyarakat Jogja Olah Sampah (MAS JOS) dapat mereduksi minimal 20 persen dari 240 ton volume sampah per hari.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo menyatakan Pemkot terus berupaya untuk mengurangi volume sampah. Pihaknya juga mengajak masyarakat agar mampu mengelola sampah dari masing-masing rumah tangga melalui 5 Langkah MAS JOS.
“Pilah sampah sesuai jenisnya. Membawa sampah anorganik ke bank sampah ataupun pengepul lainnya. Mengolah sampah organik dengan biopori atau metode lainnya. Tidak menyisakan makanan dan gunakan wadah berulang,” ujar Hasto pada Jumat, 22 Agustus 2025 di Ruang Yudistira Balai Kota.
Pihaknya menegaskan setiap unit rumah tangga setidaknya mampu melakukan langkah pertama, kedua dan ketiga MAS JOS.
Sebab tolak ukur keberhasilan gerakan ini pada dasarnya dinilai dari hulu, unit terkecil sumber sampah yaitu rumah tangga.
“Menuju HUT ke-269 Kota Yogyakarta pada Oktober mendatang, Pemkot juga akan mengadakan lomba MAS JOS di tingkat kelurahan dan kemantren. Nanti akan kita nilai wilayah mana yang mampu mewujudkan rumah tangga bebas sampah dengan tiga langkah pertama MAS JOS,” kata dia menegaskan.
Biopori Jumbo
Untuk mengurangi volume sampah, lanjut Hasto, Pemkot terus berupaya untuk memberikan solusi bagi warga masyarakat. Seperti upaya gotong royong untuk membuat biopori jumbo yang di tiap kelurahan.
“Saya kira untuk memperbanyak biopori jumbo untuk beberapa rumah tangga dengan cara gotong royong kita bisa. Mungkin melalui CSR atau pola yang sama seperti gotong royong bedah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang kita lakukan setiap minggu,” ujar Wali Kota.
Hasto menekankan tujuan Gerakan MAS JOS pada dasarnya untuk mengurangi volume sampah ke Depo. Mengupayakan sampah yang telah melalui pengolahan di Unit Pengelolaan Sampah (UPS) adalah sampah residu. karena sampah organik sudah terolah di tiap rumah tangga dan anorganik masuk ke bank sampah maupun pengepul.
“Solusi dan langkah lanjutan yang terus kita upayakan bersama adalah memperbanyak offtaker sampah, khususnya untuk sampah organik dari rumah tangga. Sehingga target menuju 190 ton yang sebelumnya 240 ton sampah per hari bisa tercapai,” imbuhnya. (*)