PanenTalks, Yogyakarta – Degradasi tanah akibat konversi lahan, intensifikasi pertanian, urbanisasi dan dampak perubahan iklim menjadi tantangan di Indonesia.
Kepala Biro Manajemen Strategis UGM, Wirastuti Widyatmanti, S.Si., Ph.D, mengatakan, tanah memiliki peran penting mitigasi perubahan iklim karena kemampuannya menyimpan karbon dan mengatur emisi gas rumah kaca.
Menurutnya, kolaborasi UGM dan Save Soil merupakan langkah strategis untuk bisa meningkatkan kesadaran global mengenai pentingnya keamanan tanah.
“Tanah adalah sumber kehidupan, fondasi sistem pangan, air, dan hutan,” tegasnya di sela kegiatan diskusi “Save Soil Movement: Sahil Cycling Across Four Continents” di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM, Jumat 13 Juni 2025.
Aktivis muda dari India, Sahil Jha tengah bersepeda melintasi 20 negara di empat benua, berkesempatan untuk menyampaikan gerakan Save Soil. Sahil mengatakan, perjalanan bersepeda bertujuan mengkampanyekan pentingnya pelestarian tanah sebagai bagian dari solusi atas krisis iklim dan ketahanan pangan global.
Sahil Jha menyampaikan, tanah sehat adalah kunci untuk menghasilkan makanan berkualitas dan menjaga kelangsungan hidup manusia. Ia menceritakan, awalnya ia tidak tahu banyak tentang tanah. Tetapi setelah banyak membaca dan melakukan riset, ia menyadari tanah merupakan hal sangat penting untuk kehidupan.
“Tanpa tanah yang sehat, tidak akan ada makanan sehat yang bisa kita ciptakan untuk para generasi berikutnya,” ujar Sahil.
Dosen Fakultas Pertanian UGM Professor Benito Heru Purwanto menjelaskan, tanah merupakan elemen vital dalam ekosistem sangat rentan terhadap kerusakan dan membutuhkan waktu ratusan tahun untuk pulih.
Ia menekankan, tanah merupakan habitat paling beragam di bumi, namun kini berada dalam ancaman serius akibat berbagai aktivitas manusia.
“Satu meter persegi tanah sehat mengandung hingga 1,5 kilogram organisme hidup. Namun kita kehilangan jutaan hektar tanah produktif setiap tahunnya akibat erosi, pengasaman, urbanisasi, dan penambangan,” jelasnya.
Save Soil Ambassador Raline Shah memberikan motivasi kepada para peserta agar bisa ikut menggemakan gerakan Save Soil ini.
“Tanah adalah fondasi kehidupan, dan Save Soil bukan hanya sebuah gerakan kita untuk mempertahankan lingkungan kita, tapi juga sebuah gerakan untuk menyadarkan kita tentang pentingnya tanah,” katanya. (*)
Editor : Hendrati Hapsari