Selasa, Juni 17, 2025

Menaker Ajak PPIK Jadi Penggerak Transformasi Produktivitas Nasional

Share

PanenTalks, Jakarta — Menteri Ketenagakerjaan Prof. Yassierli mengajak Perkumpulan Pejuang Indonesia Kompeten (PPIK) untuk aktif menjadi penggerak transformasi produktivitas nasional. Ajakan ini disampaikan dalam acara Gathering Event B300 GNIK dan Para Pejuang Kompetensi yang digelar di Auditorium Gedung Vokasi, Jakarta Selatan, Sabtu (3/5/2025).

“Indonesia memiliki banyak industri menengah dan kecil. Bayangkan jika dalam 20 tahun ke depan mereka semua bertransformasi. Bapak dan Ibu, para pejuang kompetensi, kami harapkan menjadi champion perubahan, yaitu mengubah mindset, budaya kerja, cara kerja, hingga pola kerja di dunia industri,” kata Menaker dalam sambutannya.

PPIK sendiri merupakan bentuk baru dari Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK). Menaker menegaskan bahwa peningkatan produktivitas tidak bisa dilakukan secara parsial. “Harus ada intervensi menyeluruh pada empat aspek utama, yaitu Process, Product, Policy, dan People. Yang terpenting adalah aspek people, karena dari sanalah akan lahir perbaikan proses kerja, produk, dan kebijakan,” jelasnya.

Prof. Yassierli juga menegaskan bahwa transformasi ini bukan sekadar program teknis, tetapi gerakan nasional yang akan didukung penuh oleh Kemnaker. Ia bahkan membuka peluang bagi PPIK untuk menggunakan balai pelatihan kerja milik Kemnaker sebagai pusat pengembangan SDM.

Dalam kesempatan itu, Menaker juga memperkenalkan program baru bertajuk Best Learning. Program ini merupakan bentuk pembaruan sistem pemagangan nasional yang selama ini dinilai kurang efektif dan dianggap membebani perusahaan.

“Sekarang kita persiapkan magang nasional. Kita berharap mereka akan memberikan sesuatu kepada perusahaan,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, Kemnaker sedang menyusun modul pelatihan teknologi 4.0 dan digital berdurasi tiga bulan. Peserta yang akan direkrut adalah mereka yang telah memiliki dasar di bidang elektronika industri. Targetnya, program ini akan menjangkau 50.000 peserta selama tahun 2025.

“Peserta akan dilatih keterampilan dasar seperti coding, otomatisasi, penggunaan peralatan elektronika, hingga penerapan teknologi pada smart office, smart logistics, smart farming, dan lainnya. Mereka akan dilatih untuk mampu memecahkan masalah dalam proyek-proyek berbasis teknologi 4.0,” terang Menaker.

Setelah lulus, para peserta diharapkan bisa langsung terjun ke perusahaan untuk menawarkan solusi nyata berbasis teknologi mutakhir.

“Kami ingin lulusan pelatihan ini tidak hanya siap kerja, tapi juga siap memimpin perubahan,” pungkasnya.

Read more

Local News