Banyumas, Jawa Tengah, tak hanya dikenal dengan logat ngapaknya yang khas, tetapi juga menjadi tanah kelahiran salah satu varietas durian unggulan Indonesia. Durian Bawor, dikenal karena kualitas buahnya yang superior dan daya adaptasi tanamannya yang tinggi, durian ini kini menjadi kebanggaan masyarakat Banyumas sekaligus komoditas bernilai ekonomi besar yang diminati pasar nasional hingga internasional.
Durian Bawor lahir dari inovasi seorang petani asal Banyumas yang berhasil mengembangkan teknik okulasi atau sambung pucuk antara lebih dari 30 varietas durian lokal dan impor. Persilangan tersebut mencakup jenis-jenis unggulan seperti durian lokal pilihan, Montong, hingga Musang King. Nama “Bawor” sendiri diambil dari tokoh punakawan Bagong dalam wayang, sekaligus akronim dari “batang bawah owor-owor”, yang berarti campur-campur yang menggambarkan metode penanaman unik dengan lebih dari satu batang bawah untuk memperkuat pertumbuhan dan ketahanan tanaman.
Hasilnya adalah varietas durian yang unggul dalam banyak hal, baik dari sisi ukuran, rasa, maupun ketahanan terhadap iklim.
Durian Bawor dikenal berukuran besar, dengan berat rata-rata mencapai 6–7 kilogram per butir, bahkan bisa menembus 12 kilogram bila dirawat optimal. Daging buahnya tebal, berwarna kuning cerah, bertekstur lembut dan padat (“puket”), serta memiliki biji kecil dan tipis.
Dari segi rasa, Durian Bawor menawarkan cita rasa manis legit berpadu dengan sedikit pahit yang khas, menghasilkan sensasi kompleks di lidah. Aromanya juga tidak terlalu menyengat, lebih lembut dengan nuansa wangi bunga dan kacang-kacangan.
Selain unggul dari segi rasa dan ukuran, kelebihan lain dari durian ini terletak pada kemampuan adaptasinya. Tanaman Durian Bawor mampu tumbuh baik di dataran rendah (20–300 mdpl), tahan terhadap iklim panas, dan memiliki kemampuan berbuah hampir sepanjang tahun—berbeda dengan durian lain yang umumnya bersifat musiman.
Keunggulan karakteristik tersebut menjadikan Durian Bawor sebagai komoditas bernilai tinggi. Di pasar lokal, durian ini dikategorikan sebagai durian premium dengan harga yang stabil dan cenderung tinggi. Di pasaran, harga Durian Bawor berkisar antara Rp88.000 hingga lebih dari Rp100.000 per kilogram, bahkan bisa melonjak saat pasokan menurun di luar musim panen.
Permintaan terhadap durian ini tidak hanya datang dari dalam negeri, tetapi juga dari pasar Asia Tenggara. Rasanya yang sebanding dengan durian Montong maupun Musang King menjadikan Durian Bawor berpeluang besar menembus pasar ekspor.
Bagi petani, Durian Bawor menjadi sumber pendapatan menjanjikan. Sifat tanamannya yang mudah berbuah dan tidak terikat musim membuat potensi keuntungan lebih stabil dibanding varietas durian lainnya.
Kementerian Pertanian telah menetapkan Durian Bawor sebagai salah satu varietas unggul nasional. Pemerintah juga aktif mendorong pengembangannya melalui program peningkatan produksi buah lokal, pelatihan petani, serta promosi di berbagai ajang pertanian nasional.
Dengan dukungan tersebut, Durian Bawor kini tidak hanya menjadi ikon pertanian Banyumas, tetapi juga simbol inovasi lokal yang mampu bersaing di tingkat global.
Bagi masyarakat Banyumas, Durian Bawor bukan sekadar buah, tetapi juga wujud kerja keras dan kreativitas petani lokal dalam mengolah potensi daerah. Keberhasilannya menembus pasar nasional menjadi bukti bahwa inovasi di tingkat akar rumput dapat melahirkan produk unggulan yang bernilai tinggi.
Dengan cita rasa khas, kualitas premium, dan prospek ekonomi yang cerah, Durian Bawor kini layak disebut sebagai primadona baru dunia durian Indonesia buah lokal yang siap mengharumkan nama Banyumas di kancah internasional.

