Rabu, Juni 18, 2025

Menghidupkan Kembali Gagasan Bung Hatta

Share

PanenTalks, Bandung-Kementerian Koperasi (Kemenkop) menegaskan komitmennya untuk melanjutkan semangat dan perjuangan Bung Hatta dalam mewujudkan pemerataan kesejahteraan melalui koperasi.

“Visi dan misi Bung Hatta dalam membangun ekonomi rakyat yang berkeadilan melalui koperasi telah diterjemahkan oleh Presiden Prabowo Subianto,” kata Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, dalam keterangannya di Bandung, Minggu (11/5).

Ferry menjelaskan bahwa pemerintah tengah mendorong pembentukan 80.000 unit Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih, sebagai bukti keseriusan untuk mengembalikan koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional.

“Jadi kalau sekarang Pak Prabowo menjadi Presiden kemudian menjadikan koperasi sebagai Soko Guru dan menjadi alat perjuangan utama untuk menjamin keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah sebuah keniscayaan,” tegasnya.

Ia menambahkan, pemikiran Bung Hatta tidak sekadar menempatkan koperasi sebagai usaha kecil, melainkan sebagai kekuatan ekonomi yang mampu melayani kebutuhan masyarakat secara luas.

“Koperasi tidak boleh identik kecil, tapi harus bisa masuk ke sektor-sektor usaha besar, seperti yang digagas Bung Hatta. Ada koperasi produksi, konsumsi, dan kegiatan di sektor jasa keuangan,” ungkapnya.

Untuk menarik minat generasi muda, Kemenkop juga akan mengembangkan koperasi dengan wajah modern dan teknologi digital.

“Gagasan Bung Hatta tentang koperasi kita harap bisa hidup berkembang lagi, dan kita sebagai generasi penerus tentu akan berjuang untuk mengimplementasikan semua gagasan dari Bung Hatta,” ucap Ferry.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pembina Yayasan Hatta, Meutia Farida Hatta Swasono, menyatakan apresiasinya terhadap komitmen pemerintah dalam menghidupkan kembali koperasi.

“Tentu kita senang sekali bahwa pemerintah akan memajukan koperasi kembali. Semangat ini tentu sesuai dengan pikiran Bung Hatta,” ujar Meutia.

Ia menegaskan bahwa koperasi merupakan satu-satunya lembaga ekonomi yang dibangun berdasarkan semangat gotong royong, sehingga mampu menolong masyarakat secara bersama-sama.

“Jadi konsep yang Bung Hatta bangun bukan asal comot atau meniru-niru dari negara lain, tapi karena ada prinsip yang cocok dengan kehidupan orang Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Halida Hatta menyoroti pentingnya koperasi sebagai sarana pemberdayaan manusia, bukan semata mengejar keuntungan.

“Ini soal kerja bersama untuk menghasilkan produk dan SDM yang berkualitas. Bukan sekadar profit yang dikejar, tapi nilai kerja dan martabat manusia,” tegas Halida.

Read more

Local News