PanenTalks, Yogyakarta – Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (Dispar DIY) mengambil langkah strategis membidik pasar wisatawan Malaysia. Kehadiran mereka menjadi kunci mendongkrak kembali kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).
Ya, kunjungan wisatawan mengalami penurunan di awal tahun 2025. Namun Kepala Dispar DIY, Imam Pratanadi, Senin, 5 Mei 2025, optimistis kunjungan itu bakal kembali mengalami kenaikan.
“Potensi untuk menarik lebih banyak lagi wisatawan dari Malaysia ke Yogyakarta sangat besar,” kata Imam yang menyebut Malaysia masih menjadi negara yang menyumbang wisman paling banyak ke DIY sepanjang 2024.
“Saya lihat sangat bisa mendorong wisatawan dari Malaysia lebih banyak lagi ke Yogyakarta,” ujar Imam.
Ia menuturkan dari total lebih 250 ribu kunjungan wisman ke DIY sepanjang 2024, wisatawan asal Malaysia menempati urutan pertama. Selanjutnya wisatawan dari Singapura, India, dan Jepang.
Kunjungan Turis Alami Penurunan
Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat, jumlah kunjungan wisman ke DIY pada Januari-Maret 2025 hanya mencapai 15.989 kunjungan. Angka itu turun 30,33 persen dengan periode yang sama tahun lalu. Saat itu, turis yang datang mencapai 22.950 kunjungan.
“Kami mempertimbangkan secara serius kemungkinan penurunan wisman di tahun 2025 ini akibat dari efek kebijakan global,” ujar dia.
Meski demikian, ia optimistis peluang meningkatkan kunjungan wisman masih terbuka, khususnya dari pasar utama seperti Malaysia. Salah satu faktor adalah menguatnya nilai tukar ringgit dengan rupiah.
“Dengan adanya selisih antara rupiah dan ringgit Malaysia, yang cukup besar, wisatawan mancanegara, khususnya dari Malaysia melihat bila datang ke Indonesia akan lebih menguntungkan,” katanya lagi.
Famtrip Dari Malaysia ke Yogyakarta
Dispar DIY merancang kegiatan “familiarization trip” (famtrip) dari Penang, Malaysia. Dalam program memperkuat penetrasi pasar, pelaku industri pariwisata asal Malaysia akan mengeksplorasi berbagai destinasi wisata di DIY, salah satunya destinasi baru yang memang belum populer.
Menurut Imam, selama ini Pantai Timang di Gunungkidul masih menjadi destinasi favorit wisatawan asal Malaysia.
“Kita bisa lebih memperluas alternatif wisata yang baru, yang kemudian bisa mereka gemari. Selain wisata kuliner, wisata budaya masih favorit bagi mereka,” ujarnya lagi.
Ia menuturkan penerbangan langsung dari Malaysia ke Yogyakarta memudahkan mobilitas. Ini juga menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas pasar wisatawan dari negara jiran.
Mengenai target kunjungan wisman 2025, Imam mengatakan Dispar DIY belum sepenuhnya berani menetapkan angka pasti. Namun sebelumnya pihaknya sempat menyiapkan target 300 ribu kunjungan.
“Target ada peningkatan sekitar 50 ribu dari tahun lalu. Namun kami tidak berani memasang target final karena melihat situasi global saat ini,” ujarnya. (*)
Editor: Rahmat